Sabtu, 27/04/2024 - 00:22 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BOLABOLA NASIONAL

Wacana Arema FC akan Bubarkan Diri Disebut Hanya untuk Cari Simpati Publik

ADVERTISEMENTS

Kesit pun meminta manajemen Arema FC benar-benar siap dengan segala konsekuensi.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 JAKARTA — Pengamat sepak bola Kesit Budi Handoyo menilai wacana pembubaran Arema FC sekadar mencari simpati publik. Kesit menilai manajemen Arema FC frustrasi sehingga mengambil jalan pintas untuk segera mengakhiri masalah dengan membubarkan diri. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

“Mungkin juga dari sisi keuangan mereka sudah mulai kesulitan. Atau, bisa saja sekadar cari simpati kepada publik. Arema juga tidak diterima main di mana-mana,” kata Kesit kepada Selasa (31/1/2023). 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Berikut Jadwal dan Prediksi Susunan Starting XI Udinese vs Roma Malam Ini

“Hal ini Lebih karena insiden Kanjuruhan yang menewaskan 135 suporter. Insiden itulah yang mengundang reaksi masyarakat dan juga suporter-suporter lain di daerah yang kemudian menolak kehadiran Arema FC,” kata dia melanjutkan. 

ADVERTISEMENTS

“Mereka menolak karena Arema FC, sebagai klub, mungkin dinilai tidak memperlihatkan empati mendalam terhadap suporternya mereka sendiri yang meninggal dunia di Kanjuruhan akibat gas air mata. Tidak adanya empati yang mendalam itu barangkali terekam dari masih ikutnya Arema di arena Liga 1, sementara penyelesaian dari tragedi itu belum menampakkan ketegasan,” kata Kesit.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Klasemen Liga Primer Inggris: Liverpool Geser Arsenal dari Puncak Klasemen

Kesit pun meminta manajemen Arema FC benar-benar siap dengan segala konsekuensi yang ada jika membubarkan diri. Seperti, membayar denda penalti, degradasi, dan membayar sejumlah ganti rugi. 

“Kalau manajemen sudah tidak kuat memang sebaiknya bubar saja,” kata dia. 

 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi