Rabu, 22/03/2023 - 22:50 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

UPDATE TERBARU

OTOMOTIF

Bahan Bakar B35 Sudah Lolos Uji Lab dan Lapangan, tidak Berefek Negatif bagi Kendaraan

Bahan bakar B35 juga ramah lingkungan karena tidak mengandung sulfur.

 JAKARTA — Indonesia sudah mulai mengimplementasikan bahan bakar Biodiesel 35 persen (B35) per 1 Februari 2023. B35 merupakan campuran bahan bakar nabati berbasis minyak kelapa sawit, yaitu Fatty Acid Methyl Esters (FAME). Bahan bakar ini memiliki kadar minyak sawitnya adalah 35 persen, sementara 65 persen lainnya merupakan BBM jenis solar.

Salah satu kekhawatiran terhadap B35 yang memiliki campuran kelapa sawit adalah titik beku yang lebih tinggi. Meski demikian hal tersebut diklaim tidak masalah selama uji coba.

BACAAN LAIN:
BMW dan Volkswagen Kucurkan Modal Gila-Gilaan di Mobil Listrik Demi Saingi Tesla

Sekertaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Kukuh Kumara mengatakan, Indonesia sudah menguji coba B35, dan hasilnya bagus. Dia menjelaskan, B35 sudah diuji di laboratorium dan lapangan sebelum diimplementasikan pada 1 Februari 2023.

Kukuh mengklaim bahwa tidak ada efek negatif bagi kendaraan karena B35 sudah lolos pengujian. “Karena sudah dikatakan lulus, oke. Nanti ikuti saja petunjuknya, itu sudah ada ketentuan-ketentuannya,” kata dia, Kamis (2/2/2023).

Dari segi performa, Kukuh mengatakan, B35 dan bahan bakar fosil memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Hanya saja, bahan bakar fosil dapat habis jika digunakan terus-menerus. Itu sebabnya, industri harus mencari penggantinya.

“Salah satu penggantinya adalah bahan bakar nabati. Ini energi baru terbarukan,” ujar Kukuh. 

BACAAN LAIN:
Honda Motor Sosialisasikan Teknologi Sepeda Motor Listrik

Kukuh mengatakan, keuntungan penggunaan B35, salah satunya bisa menghemat devisa negara. Bahan bakar ini juga lebih ramah lingkungan karena tidak mengandung sulfur.

“Jadi, ini salah satu bahan bakar yang bisa kita jadikan transisi menuju net zero emissions,” ujar dia.

Sumber: Republika

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi
Click to Hide Advanced Floating Content

Click to Hide Advanced Floating Content