Rabu, 08/05/2024 - 11:42 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONALTIMUR TENGAH

Iran Diduga Retas Majalah Satir Prancis Charlie Hebdo

ADVERTISEMENTS

Charlie Hebdo diretas usai menerbitkan kartun pemimpin Iran, Ayatollah Ali Khamenei.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

 WASHINGTON — Tim peretas yang didukung pemerintah Iran diduga mencuri dan membocorkan data pelanggan pribadi milik majalah satir Prancis, Charlie Hebdo. Peneliti keamanan di Microsoft pada Jumat (3/2/2023) mengatakan, majalah itu diretas pada awal Januari setelah menerbitkan serangkaian kartun yang secara negatif menggambarkan Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Khamenei.  

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Peretasan dan kebocoran yang menargetkan Charlie Hebdo adalah bagian dari operasi pengaruh digital yang lebih luas dengan teknik yang cocok dengan aktivitas yang diidentifikasi sebelumnya terkait dengan tim peretasan yang didukung negara Iran,” kata peneliti Microsoft dalam sebuah laporan. 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Microsoft mengatakan, kelompok peretas yang bertanggung jawab sama dengan kelompok yang sebelumnya melakukan “kampanye multifaset” untuk ikut campur dalam pemilihan presiden AS 2020, dan diidentifikasi oleh pejabat Departemen Kehakiman AS. Pada saat itu, Iran membantah tuduhan tersebut.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
UNRWA: Israel Langgar Semua Batas di Gaza

Di tengah kritik Iran terhadap kartun Khamenei, sekelompok peretas yang menyebut diri mereka “Holy Souls” membuat pernyataan di forum online bahwa mereka memiliki akses nama dan detail kontak terhadap lebih dari 200.000 pelanggan Charlie Hebdo.  Dalam pernyataan tersebut, mereka mengatakan akan menjual informasi data pelanggan Charlie Hebdo seharga 20 bitcoin atau 470 ribu dolar AS. Sampel data yang bocor kemudian dirilis dan diverifikasi keasliannya oleh surat kabar Prancis, Le Monde.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

“Informasi ini, yang diperoleh aktor Iran, dapat menempatkan pelanggan majalah tersebut dalam risiko online atau penargetan fisik oleh organisasi ekstremis,” kata para peneliti Microsoft.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
Ayatollah Ali Khamenei, Pemimpin Tertinggi Iran yang Bersumpah 'Balas Dendam' pada Israel

Untuk memperkuat operasi mereka, para peretas Iran menggunakan akun Twitter dengan identitas palsu atau curian untuk mengkritik kartun Khamenei. Microsoft mengatakan, sua akun yang menyamar sebagai editor Charlie Hebdo dan seorang eksekutif teknologi juga mengunggah data yang bocor sebelum Twitter memblokirnya. 

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Sebelumnya Charlie Hebdo mengatakan, penerbitan karikatur Khamenei adalah bagian dari kampanye media yang bertujuan untuk mendukung protes anti-pemerintah di Iran. Perwakilan pemerintah Iran dan Prancis tidak segera menanggapi permintaan komentar atas dugaan peretasan itu.

Seorang petugas pers untuk Charlie Hebdo mengatakan, majalah tersebut tidak mengomentari masalah peretasan itu. Sementara Institut Riset Prancis di Iran mengatakan, mereka sedang mengevaluasi kembali aktivitas budaya Prancis di negara tersebut. 

sumber : Reuters

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi