Kamis, 30/05/2024 - 15:54 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Kecanduan Vape, Perempuan Asal AS Alami ARDS, Harus Pakai Alat Bantu Hidup Selama 8 Hari

ARDS ditandai dengan gagal napas akut.

ADVERTISEMENTS
ActionLink Hadir Lebih dekat dengan Anda

JAKARTA — Vape alias rokok elektrik sering digadang sebagai alternatif yang aman untuk rokok konvensional. Kejadian yang dialami Amanda Stelzer membuktikan sebaliknya.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses kepada Pemerintah Aceh

Mengenang kejadian yang hampir merenggut nyawanya pada 2019, Stelzer mengaku senang bisa hidup. Kala itu, perempuan dari Delaware, Ohio, Amerika Serikat (AS) tersebut menderita kondisi paru-paru yang mengancam jiwa akibat kecanduan vape.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses atas Pelantikan Pejabat di Pemerintah Aceh

Stelzer mengaku mengenal vape tujuh tahun lalu ketika semua teman-temannya mulai melakukannya. Ia merasa nyaman ketika nge-vape.

Selama itu, Stelzer mengonsumsi empat bungkus kartrid cairan vape setiap pekan atau setara dengan lebih dari satu kartrid sehari. Pada akhirnya, Stelzer harus dirawat di rumah sakit.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak
Berita Lainnya:
Pengguna Rokok Elektrik di Indonesia Naik, Rentang Usia Mulai Merokok 15-19 Tahun

Stelzer mengunjungi unit gawat darurat pada Oktober 2019 karena kesulitan bernapas, mengalami sakit punggung bagian bawah yang parah, dan merasa jantungnya “berdebar keluar dari dadanya”. Hanya saja, dokter masih belum menemukan apapun yang tak normal dari tes darah dan urinenya.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Stelzer kemudian dirawat di rumah sakit. Dalam waktu 24 jam, dia memakai alat bantu hidup.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

“Saya menangis karena sangat kesakitan. Saya sangat takut. Hal terakhir yang saya ingat adalah seseorang memberi saya formulir dan pada dasarnya mengatakan saya perlu menandatangani ini jika saya ingin hidup. Itu adalah formulir persetujuan untuk memasang alat bantu hidup,” ujarnya kepada SWNS, dikutip dari laman Express, Selasa (7/2/2023).

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
Kisah Nyata Caroline Pover: Kena Strok Setelah Disuntik Vaksin Covid-19 AstraZeneca
ADVERTISEMENTS

Selama sekitar delapan hari, Stelzer menggunakan alat bantu hidup. Dokter sempat memperingatkan keluarga bahwa dia mungkin tetap dalam kondisi seperti itu setidaknya selama tiga bulan.

ADVERTISEMENTS

Saat itu, tim dokter masih belum bisa menegakkan diagnosis. Titik terang baru muncul setelah ibu Stelzer menanyakan kepada perawat mengenai kemungkinan hubungan antara vaping dengan kondisi kesehatan putrinya.

Dokter lalu memeriksa paru-paru Stelzer. Dia kemudian didiagnosis menderita Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS) alias sindrom gangguan pernapasan akut, cedera yang mengancam jiwa karena paru-paru tidak dapat menyediakan oksigen yang cukup ke tubuh.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi