Sabtu, 27/04/2024 - 02:24 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

NU dan Surabaya tidak Terpisahkan

ADVERTISEMENTS

NU dan Surabaya memiliki ikatan sejarah.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

SURABAYA — Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengatakan, satu abad yang telah dilalui Nahdlatul Ulama (NU) adalah seratus tahun penuh pengabdian dan memberikan yang terbaik bagi negara. Eri pun mengatakan, NU dan Surabaya memiliki ikatan sejarah dan keduanya tidak bisa dipisahkan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

“Surabaya memiliki ikatan historis yang kuat dengan Nahdlatul Ulama. NU dan Surabaya, Surabaya dan NU, adalah hal yang tak terpisahkan,” kata Eri, Selasa (7/2/2023).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Eri menjelaskan, para muassis NU di bawah kepemimpinan KH Hasyim Asyari mendirikan jamiyah ini pada 16 Rajab 1344 Hijriyah atau 31 Januari 1926 di Surabaya. Pada 22 Oktober 1945, terjadi peristiwa bersejarah yakni tercetusnya Resolusi Jihad oleh Hadratussyeikh KH. Hasyim Asy’ari di Surabaya.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Empat Kebiasaan Orang Beriman

“Resolusi Jihad itulah yang kemudian membakar semangat perlawanan rakyat dalam melawan penjajah,” ujarnya.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Eri melanjutkan, di setiap fase perjalanan sejarah bangsa ini, tidak pernah sekali pun NU luput dalam berkontribusi. Sejak era pergolakan fisik merebut kemerdekaan hingga menghadapi pandemi Covid-19 yang kini sudah terkendali. Ia pun mengajak untuk bersama-sama menjaga dan menyebarkan nilai-nilai khas NU yang akan selalu relevan sampai kapan pun.

Berita Lainnya:
Tak Siapkan Undangan, Istana Persilakan Eks Presiden-Wapres Bersilaturahmi dengan Jokowi

“Yaitu Tawassuth (di tengah-tengah, tidak ekstrim kiri ataupun ekstrim kanan), Tawazun (seimbang dalam segala hal), Tasamuh (toleran dan menghargai perbedaan),” kata Eri.

Eri juga mengajak bersama-sama mengucap doa, semoga Nahdlatul Ulama semakin berjaya, dan bisa menjadi jamiyah yang menjadi rumah teduh. Bukan hanya bagi jamaahnya, tetapi juga rumah bagi siapa pun yang mendamba kebersamaan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.

 

 

 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi