Senin, 06/05/2024 - 05:41 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

Ada Ekspektasi Tinggi dari Keketuaan Indonesia dalam ASEAN

ADVERTISEMENTS

Peran Indonesia di ASEAN selalu diikuti inovasi sebagai organisasi regional

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

 JAKARTA — Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Dewi Fortuna Anwar menilai ada ekspektasi tinggi dari komunitas internasional atas peran Indonesia yang kini menjabat ketua Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Pasalnya, peran Indonesia dalam ASEAN selama ini, baik sebagai ketua maupun anggota, selalu diiringi inovasi yang mengukuhkan posisi ASEAN sebagai organisasi regional. Contohnya, Treaty of Amity and Cooperation yang didasari oleh Bali Concord I, yang disahkan di Indonesia pada 1976.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Inisiatif untuk membentuk Komunitas ASEAN yang bersandar pada Bali Concord II juga disahkan ketika Indonesia menjadi ketua ASEAN pada 2003. Sedangkan sebagai anggota, Indonesia kerap mempromosikan berbagai prakarsa yang signifikan terhadap evolusi organisasi, seperti Piagam ASEAN dan Pandangan ASEAN terhadap Indo-Pasifik (AOIP).

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

“Tantangan Indonesia, adanya ekspektasi tinggi atas kepemimpinan Indonesia di ASEAN. Pertama, karena rekam jejak Indonesia yang selalu menciptakan milestone penting ketika menjadi ketua ASEAN,” kata Dewi dalam sebuah seminar di Jakarta, Rabu (8/2/2023).

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Lebih dari 12 Warga Palestina Gugur dalam Serangan Israel di Gaza Tengah

“Lalu kepiawaian diplomasi Indonesia dan keberhasilan G20 yang berlangsung di tengah tensi yang tinggi,” kata dia.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Dewi menyebut ada sejumlah tantangan yang dihadapi Indonesia sebagai ketua ASEAN. Isu regional yang akan menjadi tantangan bagi Indonesia adalah penyelesaian krisis Myanmar dan perbedaan pandangan di antara anggota ASEAN.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Dari sisi eksternal, Indonesia harus berupaya melanjutkan negosiasi panduan tata perilaku (Code of Conduct/CoC) sengketa Laut China Selatan di tengah China yang makin agresif. Selain itu, kinerja Indonesia juga akan disorot dalam merespons isu-isu geopolitik, terutama dalam merespons dinamika dan rivalitas Amerika Serikat dan China serta peran ASEAN di Indo-Pasifik.

Namun penyelesaian krisis Myanmar menjadi sorotan utama dalam pemaparan Dewi. Dia menekankan tidak ada kemajuan dari Konsensus Lima Poin yang disepakati dua tahun lalu. Situasi di Myanmar justru makin memburuk.

Berita Lainnya:
AS Menolak Bantu Israel Serang Balik Iran

Dewi mengatakan ASEAN harus mulai menunjuk utusan khusus tetap yang bersedia mendedikasikan tenaga dan waktunya untuk membantu Myanmar. Tugas utusan khusus untuk Myanmar saat ini memang diemban secara bergantian oleh menteri luar negeri dari negara yang menjabat ketua ASEAN.

Namun dua utusan khusus keketuaan ASEAN sebelumnya, yakni Brunei Darussalam dan Kamboja, belum berhasil membujuk pemimpin junta militer Myanmar Jenderal Min Aung Hlang untuk mengizinkan bertemu penasihat negara Aung San Suu Kyidan membuka dialog bersama pihak-pihak berkepentingan.

Menurut Dewi, utusan khusus tetap bisa membantu dalam menguraikan dan memahami masalah lebih dalam sehingga bisa dipercaya semua pihak.

Selain menetapkan utusan khusus permanen untuk Myanmar, ASEAN juga dinilai perlu meyakinkan mitra wicara, seperti China dan Rusia yang menjadi pendukung junta, agar mendukung ASEAN dalam mengatasi isu Myanmar.

sumber : Antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi