Jumat, 03/05/2024 - 02:44 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

Departemen Pertahanan Australia Copot Kamera Buatan Cina

ADVERTISEMENTS

913 kamera, sistem entri elektronik dan perekam video buatan Cina akan dicopot.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

 CANBERRA — Departemen Pertahanan Australia akan mencopot kamera pengintai yang dibuat oleh perusahaan yang terkait dengan Partai Komunis Cina dari gedung-gedungnya. Tindakan ini diumumkan pada Kamis (9/2/2023), setelah Amerika Serikat (AS) dan Inggris melakukan langkah serupa tahun lalu.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Menteri Pertahanan Australia Richard Marles mengatakan, departemennya sedang menilai semua teknologi pengawasannya. “Di mana kamera khusus itu ditemukan, kamera itu akan disingkirkan,” katanya kepada Australian Broadcasting Corp.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Ada masalah di sini dan kami akan menanganinya,” ujarnya.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

Surat kabar Australia melaporkan pada Kamis, bahwa setidaknya 913 kamera, interkom, sistem entri elektronik dan perekam video yang dikembangkan dan diproduksi oleh perusahaan China Hikvision dan Dahua akan dicopot. Kamera-kamera ini berada di kantor pemerintah dan lembaga Australia, termasuk Departemen Pertahanan dan Departemen Luar Negeri dan Perdagangan.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Demonstran Pro Palestina dan Pro Israel Bentrok di UCLA

Sebuah audit menemukan bahwa kamera dan peralatan keamanan Hikvision dan Dahua ditemukan di hampir setiap departemen kecuali Departemen Pertanian dan Departemen Perdana Menteri dan Kabinet. Australian War Memorial and National Disability Insurance Agency mengatakan, mereka akan menghapus kamera Cina yang ditemukan di fasilitasnya.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Juru bicara oposisi unit keamanan dunia maya James Paterson mengatakan, telah mendorong audit dengan mengajukan pertanyaan selama enam bulan dari setiap agen federal. Tindakan ini setelah Departemen Dalam Negeri tidak dapat mengatakan berapa banyak kamera, sistem kontrol akses, dan interkom dipasang di gedung-gedung pemerintah.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

“Kami sangat membutuhkan rencana dari … pemerintah untuk menyingkirkan setiap perangkat ini dari departemen dan lembaga pemerintah Australia,” kata Paterson.

Menurut Paterson,  Hikvision dan Dahua  tunduk pada Undang-Undang Intelijen Nasional Cina yang mengharuskan mereka bekerja sama dengan badan intelijen Cina. “Kami tidak memiliki cara untuk mengetahui apakah informasi sensitif, gambar dan audio yang dikumpulkan oleh perangkat ini secara diam-diam dikirim kembali ke Cina untuk kepentingan warga Australia,” ujarnya.

Berita Lainnya:
Biden: Netanyahu tidak Berbuat cukup untuk Fasilitasi Bantuan Gaza

Hikvision dan Dahua sebagian dimiliki oleh pemerintah yang dikuasai Partai Komunis Cina. Kedutaan Besar China untuk Australia tidak segera menanggapi permintaan komentar. Tanggapan umum Cina terhadap tindakan tersebut adalah untuk mempertahankan perusahaan teknologi tinggi sebagai warga korporat yang baik yang mengikuti semua undang-undang setempat dan tidak berperan dalam pengumpulan intelijen pemerintah atau partai.

Pemerintah AS mengatakan pada November, bahwa pihaknya melarang peralatan telekomunikasi dan pengawasan video dari beberapa merek Cina terkemuka termasuk Hikvision dan Dahua. Keputusan ini dalam upaya melindungi jaringan komunikasi negara. Sedangkan kamera keamanan yang dibuat oleh Hikvision juga dilarang di gedung-gedung pemerintah Inggris pada November.

sumber : AP

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi