Jumat, 26/04/2024 - 19:46 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

Stok Pupuk Subsidi untuk Sulawesi Hingga Papua Mencapai 177 Persen

ADVERTISEMENTS

Kesiapan stok pupuk bersubsidi untuk Sulawesi hingga Papua mencapai 102 ribu ton.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 JAKARTA — PT Pupuk Indonesia (Persero) menyiapkan stok pupuk bersubsidi untuk wilayah Sulawesi hingga Papua sebesar 102.469 ton per tanggal 7 Februari 2023. Angka itu setara 177 persen dari ketentuan stok minimum yang ditetapkan oleh pemerintah.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

SVP Penjualan Wilayah Timur Pupuk Indonesia Muhammad Yusri mengatakan, total stok pupuk bersubsidi tersebut terdiri atas 58.221 ton pupuk urea dan sebesar 41.749 ton pupuk NPK, lalu NPK Formula Khusus Kakao sebesar 2.500 ton.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

“Stok pupuk urea yang mencapai 58.221 ton ini setara dengan 167 persen terhadap ketentuan stok minimum yang diatur oleh pemerintah, sementara stok pupuk NPK yang sebesar 41.749 ton ini setara 182 persen dari ketentuan, NPK Formula Khusus Kakao sebesar 2.500 ton ini setara 271 persen. Dengan demikian, stok pupuk Urea, NPK Phonska, dan NPK Formula Khusus Kakao tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan petani selama tiga minggu ke depan,” ujar Yusri dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (8/2/2023).

ADVERTISEMENTS

Secara lebih detail, stok pupuk bersubsidi sebesar 102.469 ton ini tersebar di Sulawesi Utara sebesar 12.343, Gorontalo sebesar 12.068 ton, Sulawesi Tengah sebesar 11.228 ton, dan Sulawesi Tenggara sebesar 7.024 ton.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Alokasi Pupuk Subsidi Ditambah, Ini Target Mentan

Kemudian, Maluku sebesar 2.015 ton, Maluku Utara sebesar 1.242 ton, Papua sebesar 5.735 ton, Papua Barat sebesar 1.087 ton, Sulawesi Barat sebesar 4.709 ton dan Sulawesi Selatan sebesar 43.165 ton. Selanjutnya rincian stok di Sulawesi Selatan untuk Pupuk Urea Subsidi sebesar 26.814 ton, NPK Phonska sebesar 16.130 ton dan NPK Formula Khusus Kakao sebesar 961 ton.

Sementara dari sisi penyaluran atau pendistribusian pupuk bersubsidi di daerah Penjualan Wilayah 6, Yusri mengatakan bahwa Pupuk Indonesia telah menyalurkan 21.648 ton per tanggal 7 Februari 2023, angka ini terdiri dari 12.674 ton pupuk urea dan 8.974 ton NPK.

Sedangkan di Provinsi Sulawesi Selatan, Pupuk Indonesia telah menyalurkan pupuk bersubsidi sebanyak 70.232 ton hingga 7 Februari 2023 yang terdiri dari Urea sebesar 42.810 ton dan NPK Phonska sebesar 25.496 ton dan NPK Khusus Kakao sebesar 1.927 ton .

Jumlah ini sudah mencapai 10 persen dari total alokasi pupuk bersubsidi di Sulawesi Selatan sebesar 743.691 ton yang terdiri dari alokasi pupuk Urea sebesar 420.521 ton, NPK Phonska 243.309 ton dan NPK Khusus Kakao sebesar 79.861 ton.

Berita Lainnya:
Komisi VII DPR Minta Alokasi dan Harga Gas untuk Industri Pupuk Jadi Prioritas

Yusri memastikan bahwa seluruh pupuk bersubsidi yang didistribusikan Pupuk Indonesia diperuntukkan kepada petani telah memenuhi persyaratan dalam Permentan Nomor 10 Tahun 2022. Berdasarkan beleid tersebut, petani yang berhak mendapatkan yaitu wajib tergabung dalam kelompok tani, terdaftar dalam SIMLUHTAN (Sistem Informasi Manajemen Penyuluh Pertanian), menggarap lahan maksimal dua hektar, dan menggunakan Kartu Tani (untuk wilayah tertentu).

Lebih lanjut dirinya menjelaskan bahwa petani dapat menebus pupuk bersubsidi pada kios-kios resmi yang telah ditentukan untuk melayani kelompok tani setempat.

“Perlu diketahui juga, Permentan Nomor 10 Tahun 2022 juga menetapkan sembilan komoditas saja yang mendapat pupuk bersubsidi, yaitu padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, bawang putih, tebu rakyat, kakao, dan kopi. Kesembilan komoditas ini merupakan pertanian strategis yang berdampak terhadap inflasi sehingga komoditi yang lain tidak lagi mendapat alokasi,” kata Yusri.

sumber : Antara

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi