Selasa, 30/04/2024 - 02:49 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIPERTANIAN

Alokasi Pupuk Subsidi Ditambah, Ini Target Mentan

ADVERTISEMENTS

 JAKARTA — Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan, alokasi pupuk subsidi tahun 2024 mendapat penambahan anggaran senilai Rp 28 triliun sehingga total menjadi Rp 54 triliun. Kebijakan itu demi peningkatan produktivitas pertanian dalam negeri sehingga bisa mewujudkan swasembada pangan.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

“Dengan penambahan (anggaran pupuk subsidi) ini, petani diharapkan segera mempercepat tanam dan meningkatkan produksi dalam negeri agar ke depan Indonesia mampu mewujudkan swasembada,” kata Amran dalam keterangan di Jakarta, Jumat (29/3/2024).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Amran secara simbolis telah menyerahkan alokasi penambahan pupuk subsidi untuk petani seluruh Indonesia senilai Rp 28 triliun. Dengan tambahan tersebut, kini total anggaran pupuk subsidi mencapai Rp 54 triliun.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Penyerahan secara simbolis tersebut dilakukan Amran kepada Bupati Mamuju Sitti Sutinah Suhardi yang mewakili seluruh kepala daerah se-Indonesia. Penyerahan dilakukan usai meninjau pertanaman padi di Desa Papalang, Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar).

ADVERTISEMENTS

 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Tekan Impor, Mentan Dorong Produksi Gula di Papua

Amran mengatakan, penambahan tersebut merupakan tindak lanjut hasil berbagai pertemuan dan rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan juga sejumlah menteri terkait termasuk Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Amran menuturkan dengan penambahan anggaran tersebut maka alokasi pupuk mencapai 9,55 juta ton, dan resmi diputuskan melalui surat Menteri Keuangan Nomor S-297/MK.02.2024.

“Kabar baik ini yang ditunggu-tunggu petani Indonesia karena ini bagian dari tonggak sejarah kembalinya kebutuhan petani yaitu pupuk. Alhamdulillah tadi pagi saya sudah tanda tangan,” ujar Amran.

Menurut Amran, terdapat hal penting yang harus diperhatikan dalam pendistribusian sehingga tepat sasaran yakni kepolisian bersama TNI dan pemerintah daerah agar memperkuat pengawasan kios maupun distributor agar tidak terjadi penyimpangan.

“Kami titip kios-kios dan distributor agar tidak melakukan kecurangan. Dan bagi yang nakal langsung cabut saja izinnya. Karena itu, mari kita singsingkan lengan dan turun ke lapangan karena ini adalah bagian dari perjuangan kita untuk petani Indonesia,” katanya.

Berita Lainnya:
Genjot Produksi, Mentan Cetak Sawah 500 Ribu Hektare di Papua Selatan

Amran menyebut volume pupuk subsidi tahun 2024 meliputi pupuk kimia dan juga organik untuk sembilan jenis komoditas seperti padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, bawang putih, tebu rakyat, kopi dan kakao. Dia menambahkan alokasi pupuk mengacu pada rekomendasi Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Kementerian Pertanian.

“Saya berharap para Gubernur, Bupati dan Wali Kota segera menyiapkan rancangan alokasi per kabupaten dan kecamatan sesuai data e-RDKK tahun 2024,” kata Amran.

Bupati Mamuju Sitti Sutinah Suhardi menyampaikan terima kasih atas perjuangan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman terhadap penambahan alokasi pupuk yang memang menjadi kebutuhan petani selama ini. Di Mamuju, kata Sitti, petani tetap memprioritaskan pertanaman pada padi dan jagung.

Dia menjelaskan berdasarkan data resmi Badan Pusat Statistik pada tahun 2023, luas panen padi di Mamuju mencapai 10.795 hektare dengan produksi padi mencapai 53.084 ton atau jika dikonversi ke beras mencapai 34.807 ton.

sumber : Antara

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi