Jumat, 26/04/2024 - 21:54 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Panglima Laot: Nelayan Aceh Dilarang Melaut Setiap Jumat

ADVERTISEMENTS

Panglima Laot adalah struktur adat di masyarakat Aceh.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

BANDA ACEH — Lembaga Panglima Laot (luat) menyatakan bahwa Aceh memiliki kearifan lokal yang tidak ada di daerah lainnya, yakni melarang nelayan melaut untuk menangkap ikan setiap hari Jumat.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

“Sejak matahari terbenam pada Kamis sampai matahari terbenam hari Jumat itu tidak boleh ke laut,” kata Sekretaris Panglima Laot Aceh Miftach Tjut Adek, di Banda Aceh, Jumat (10/2/2023).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Miftach mengatakan larangan atau hari pantang melaut tersebut diberlakukan karena Jumat merupakan hari masyarakat Aceh untuk beribadah.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Pawai Takbir Idul Fitri di Aceh Berlangsung Meriah

“Setiap Muslim laki-laki diwajibkan sholat Jumat, maka karena itu dilarang melaut,” ujarnya.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Kemudian, peraturan tersebut juga sesuai dengan penerapan syariat islam, sehingga para nelayan bisa fokus beribadah dan Sholat Jumat berjamaah.

Selain Jumat, juga terdapat hari lainnya yang diyakini pantang melaut, yaitu tiga hari berturut-turut saat hari raya Idul Fitri, Idul Adha, dan kenduri laot. Lalu, hari Kemerdekaan RI atau setiap 17 Agustus, dan saat peringatan tsunami Aceh setiap 26 Desember.

Hari pantangan tersebut, kata Miftach, juga memberikan kesempatan ikan untuk berkembang biak, dan para nelayan memiliki waktu berkumpul bersama keluarga dan membangun komunikasi sosialnya.

Berita Lainnya:
Mana Lebih Dulu, Puasa Syawal atau Bayar Utang Puasa Ramadhan?

Miftach menegaskan, bagi yang melanggar ketentuan tersebut dapat diberikan sanksi adat oleh Panglima Laot. Berupa larangan menggunakan kapal minimal tiga hari sampai tujuh hari lamanya.

“Kemudian, hasil yang didapatkan dari melaut akan disita untuk lembaga adat Panglima Laot,” demikian Miftach.

Panglima Laot (atau Panglima Laot) adalah suatu struktur adat di kalangan masyarakat nelayan di provinsi Aceh, yang bertugas memimpin persekutuan adat pengelola Hukum Adat Laut.

sumber : Antara

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi