Kamis, 02/05/2024 - 09:44 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

Punya Nilai Tambah, Pelaku UMKM Didorong Daftarkan Kekayaan Intelektual

ADVERTISEMENTS

Pendaftaran kekayaan intelektual bantu pelaku UMKM mengekspor produknya.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

 JAKARTA — Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) meminta para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk mendaftarkan kekayaan intelektual atas produknya. Hal ini bisa memiliki nilai tambah.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Kalau sudah punya produk dan merek, kita harap (UMKM) bisa mendaftarkan kekayaan intelektual. Karena ke depan nanti produknya punya nilai tambah yang lebih baik,” ujar Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf Muhammad Neil El Himam saat ditemui di Jakarta, Kamis (9/2/2023).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Pria yang akrab disapa Neil itu menyebutkan kekayaan intelektual sangat erat kaitannya pada produk-produk ekonomi kreatif dan apabila sudah didaftarkan secara sah maka tentu bisa melindungi ide yang terkandung di dalam produk tersebut. Pendaftaran kekayaan intelektual juga dapat membantu pelaku UMKM ekonomi kreatif bisa lebih mudah memperluas cakupan pasarnya.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Jasa Bungkus Koper di Bandara Mendulang Pendapatan Saat Musim Mudik Lebaran

Neil mencontohkan, manfaat pendaftaran kekayaan intelektual telah dirasakan oleh pelaku ekonomi kreatif dari Amerika Serikat yang tidak hanya menggaet pasar domestik. Namun, juga bisa melakukan ekspansi hingga ke mancanegara.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

“Kita ambil contoh Amerika Serikat. Bisnisnya rata-rata berbasis kekayaan intelektual. Seperti film, teknologi, dan sebagainya. Itu semua didaftarkan kekayaan intelektualnya,” ujar Neil.

Dorongan untuk UMKM mendaftarkan kekayaan intelektual secara legal pun menjadi penting karena berdasarkan survei Kemenparekraf di 2020 hanya ada kurang dari dua persen pelaku UMKM yang mendaftarkan merek-nya. Lalu kesadaran akan pentingnya kekayaan intelektual pun terbilang masih rendah dengan temuan kurang dari 30 persen pelaku UMKM mengenal pentingnya kekayaan intelektual.

Berita Lainnya:
Ekonom: Kesiapan Digital UMKM Indonesia Berada di Level Pembelajar

Berkaca dari hal itu, Kemenparekraf pun sudah melakukan sosialisasi bahkan menyiapkan ruang bagi pelaku UMKM terpilih untuk mendaftarkan kekayaan intelektualnya. Program tersebut direncanakan untuk semakin digencarkan di 2023 dengan harapan banyak UMKM yang melakukan ekspansi bisnis usai mendaftarkan kekayaan intelektual.

Adapun beberapa syarat yang perlu dipenuhi UMKM untuk mendaftarkan kekayaan intelektual di antaranya sudah memiliki produk dan jenama yang jelas. Selain itu, UMKM juga diharapkan telah memiliki target pasar yang jelas.

UMKM bisa mendaftarkan kekayaan intelektualnya secara langsung ke Kementerian Hukum dan HAM.

sumber : Antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi