Selasa, 30/04/2024 - 17:24 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

Ekonom: Kesiapan Digital UMKM Indonesia Berada di Level Pembelajar

ADVERTISEMENTS

JAKARTA — Ekonom Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengatakan kesiapan digital para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia masih berada di level pembelajar (learner).

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Kondisi itu diketahui dari survei yang dilakukan terhadap 600 UMKM di 10 provinsi pada 2023. BRIN memberikan empat klasifikasi level kesiapan digital bagi pelaku usaha kecil.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Terdapat empat level kesiapan digital UMKM Indonesia, Level 1 basic indeks skor 1-1,75, Level 2 learner itu skor 1,76-2,50, level 3-intermediate punya skor 2,51-3,25, dan level 4 advanced itu skornya 3,26-4,” kata Ketua Kelompok Riset Knowledge Based Economy Pusat Riset Ekonomi Makro dan Keuangan BRIN Bahtiar Rifai.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Mitratel Cetak Laba Bersih Rp 512 Miliar, Tumbuh 4 Persen
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Ia mengatakan, indeks tersebut didapatkan dari enam dimensi yang dinilai mengakomodasi kesiapan UMKM Indonesia untuk on-board. Nilai-nilai tersebut antara lain kepemimpinan, kapasitas usaha, operasional manufaktur, tenaga kerja dan budaya, teknologi, serta ekosistem bisnis.

ADVERTISEMENTS

 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Menurutnya secara umum indeks kesiapan digital pelaku UMKM yang di level pembelajar masih didominasi oleh usaha mikro dan kecil. Karena para pelaku usaha hanya memanfaatkan teknologi digital untuk pemasaran melalui media sosial dan transaksi e-commerce tanpa dibarengi dengan pemanfaatan lebih lanjut, serta inovasi.

Bahtiar menilai pelaku usaha mikro dan kecil masih bergantung kepada ekosistem digital yang sebelumnya sudah dibentuk oleh pemerintah. Sehingga untuk mengatasi hal ini perlu ada kolaborasi yang memberikan pengetahuan tentang digitalisasi terhadap pelaku UMKM yang menyasar pada digital enterpreneur, serta inovasi digital.

Berita Lainnya:
BPKH Sebut Akuisisi BTN Syariah dan Muamalat Masih dalam Pembahasan Internal

“Kolaborasi antara pemerintah daerah, akademisi, media, komunitas bisnis dan pelaku UMKM diperlukan untuk penguatan kapasitas dan daya saing UMKM menuju Industri 4.0, melalui digital entrepreneur, digital financial literacy, digital skills and learning untuk penumbuhan digital inovation,” kata dia.

Sebelumnya Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menargetkan sebanyak 30 juta pelaku UMKM di Indonesia bisa masuk ke ekosistem digital (on-board) di 2024. Sementara itu saat ini angka kumulatif UMKM yang sudah memanfaatkan digitalisasi mencapai 27 juta.

 

sumber : ANTARA

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi