Senin, 17/06/2024 - 09:47 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Benarkah Nabi Musa Menolak Kedatangan Malaikat Pencabut Nyawa dan tak Ingin Wafat?

JAKARTA – Sebagian orang menganggap bahwa ada nabi yang menolak kedatangan malaikat maut. Namun, siapa nabi yang dimaksud? 

ADVERTISEMENTS
Selamat Hari Raya Idul Adha 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Pertanyaan inilah yang dijawab peneliti ilmu syariah di Universitas Al-Azhar Kairo Mesir, Dr Abu Yazid Salamah. Dia menjelaskan, anggapan tersebut berangkat dari hadis yang diriwayatkan Imam Muslim dalam kitabnya Fadhail. 

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Dilantiknya Daddi Peryoga sebagai Kepala OJK Provinsi Aceh

عن أبي هريرة رضي الله عنه قال أرسل ملك الموت إلى موسى عليهما السلام فلما جاءه صكه فرجع إلى ربه فقال أرسلتني إلى عبد لا يريد الموت قال ارجع إليه فقل له يضع يده على متن ثور فله بما غطت يده بكل شعرة سنة قال أي رب ثم ماذا قال ثم الموت قال فالآن قال فسأل الله أن يدنيه من الأرض المقدسة رمية بحجر قال أبو هريرة فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم لو كنت ثم لأريتكم قبره إلى جانب الطريق تحت الكثيب الأحمر

ADVERTISEMENTS
Menuju Haji Mabrur dengan Tabungan Sahara Bank Aceh Syariah

Dalam hadis yang diriwayatkan dari Abu Hurairah itu, disampaikan, suatu hari malaikat maut diutus kepada Musa ‘Alaihissalam. Ketika (malaikat maut) menemuinya, (Nabi Musa ‘Alaihissalam) mencongkel matanya. Lalu malaikat maut kembali kepada Rabbnya dan berkata, “Engkau mengutusku kepada hamba yang tidak menginginkan mati.”

ADVERTISEMENTS
ActionLink Hadir Lebih dekat dengan Anda
Berita Lainnya:
Apa yang Harus Dilakukan Jamaah Pasutri Saat Telanjur Berhubungan di Puncak Haji?

Kemudian Allah SWT mengembalikan matanya dan berfirman, “Kembalilah dan katakan kepadanya agar dia meletakkan tangannya di atas punggung seekor lembu jantan, yang artinya setiap bulu lembu yang ditutupi oleh tangannya berarti umurnya satu tahun.”

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses kepada Pemerintah Aceh

Nabi Musa lalu bertanya, “Wahai Rabb, setelah itu apa?” Allah berfirman, “Kematian”. Nabi Musa berkata lagi, “Sekaranglah waktunya.” Nabi Musa pun memohon kepada Allah agar mendekatkannya dengan tanah yang suci (al muqaddas) dalam jarak sejauh lemparan batu.

ADVERTISEMENTS
Selamat Menunaikan Ibadah Haji bagi Para Calon Jamaah Haji Provinsi Aceh

Abu Hurairah RA kemudian mengatakan, setelah itu Rasulullah SAW bersabda, “Jika aku ke sana, pasti akan aku tunjukkan kepada kalian keberadaan kuburnya yang ada di pinggir jalan di bawah tumpukan pasir merah.”

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses atas Pelantikan Pejabat di Pemerintah Aceh

Terkait hadis tersebut, Abu Yazid Salamah menjelaskan bahwa banyak orang yang terburu-terburu menyimpulkan isi hadis sehingga yang terjadi adalah gagal paham.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Kelahiran Pancasila 1 Juni 2024

Dia memaparkan, dari hadis tersebut dapat diketahui bahwa malaikat maut datang tidak dengan wujud aslinya. Karena kalau malaikat datang dengan wujud aslinya tentu Nabi Musa akan menyambut dengan hangat dan penuh kehormatan.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Selamat dan Sukses kepada Pemerintah Aceh atas Capai WTP BPK
Berita Lainnya:
Tiga Macam Ujian Dari Allah

Baca juga: Ketika Sayyidina Hasan Ditolak Dimakamkan Dekat Sang Kakek Muhammad SAW

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Kedua, dari hadis itu juga bisa diketahui bahwa Nabi Musa mencongkel mata malaikat maut karena tidak tahu yang datang itu malaikat maut. Karena tidak tahu itulah, Nabi Musa kaget dengan kedatangan seorang manusia tanpa sepengetahuannya.

ADVERTISEMENTS
Bayar Jalan tol dengan Pencard

Ketiga, hadis tersebut menunjukkan bahwa Nabi Musa mengira ada orang yang datang untuk menyakitinya, sehingga Nabi Musa mencoba melarikan diri. 

“Ini sifat manusia ketika melihat seseorang yang mencoba menyerangnya dan tidak tahu yang datang itu ternyata malaikat yang diutus Tuhannya kepadanya,” kata Abu Yazid Salamah.

Keempat, dari hadis itu bisa diketahui bahwa malaikat maut pun memiliki kesabaran sehingga tidak membalas perbuatan Nabi Musa. Malaikat justru pergi ke Tuhannya untuk memberi tahu apa yang terjadi.

 

Sumber: masrawy 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

سَيَقُولُونَ ثَلَاثَةٌ رَّابِعُهُمْ كَلْبُهُمْ وَيَقُولُونَ خَمْسَةٌ سَادِسُهُمْ كَلْبُهُمْ رَجْمًا بِالْغَيْبِ ۖ وَيَقُولُونَ سَبْعَةٌ وَثَامِنُهُمْ كَلْبُهُمْ ۚ قُل رَّبِّي أَعْلَمُ بِعِدَّتِهِم مَّا يَعْلَمُهُمْ إِلَّا قَلِيلٌ ۗ فَلَا تُمَارِ فِيهِمْ إِلَّا مِرَاءً ظَاهِرًا وَلَا تَسْتَفْتِ فِيهِم مِّنْهُمْ أَحَدًا الكهف [22] Listen
They will say there were three, the fourth of them being their dog; and they will say there were five, the sixth of them being their dog - guessing at the unseen; and they will say there were seven, and the eighth of them was their dog. Say, [O Muhammad], "My Lord is most knowing of their number. None knows them except a few. So do not argue about them except with an obvious argument and do not inquire about them among [the speculators] from anyone." Al-Kahf ( The Cave ) [22] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi