Sabtu, 04/05/2024 - 04:32 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

BI: Pergerakan Sektor Bukan Tambang di NTB Sangat Agresif

ADVERTISEMENTS

MATARAM — Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Nusa Tenggara Barat Heru Saptaji menyatakan pergerakan sektor bukan tambang di NTB sangat agresif sehingga menjadi salah satu pemicu pemulihan ekonomi daerah.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

“Khusus sektor nontambang pergerakannya sangat agresif. Produk domestik regional bruto (PDRB) Provinsi NTB dari sektor nontambang saat ini, di kisaran Rp 125 triliun lebih tinggi dari tahun 2019 (sebelum Covid-19) yang hanya berada di kisaran Rp 115 triliun,” kata Heru Saptaji, di Mataram, Rabu (22/2/2023).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Menurut dia, besarnya potensi sektor nontambang di NTB, menjadi peluang besar untuk mendorong perekonomian daerah yang saat ini bergerak sangat baik.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Hal itu tercermin dari bagaimana Provinsi NTB telah melewati kondisi sebelum Covid-19 pada 2019, di mana PDRB berada di kisaran Rp 132,5 triliun, tapi kini telah meningkat menjadi Rp 157 triliun.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Keliling Ibu Kota, Red Sparks Gunakan Layanan Jakarta Tourist Pass

Hal tersebut, lanjut Heru, merupakan suatu pertumbuhan yang sangat positif di tengah tantangan kompleksitas yang ada. Pertumbuhan tersebut tentunya tidak terlepas dari kontribusi lapangan usaha pertanian dan lapangan usaha pendukung pariwisata.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

“Dengan besarnya potensi sektor pertanian, Bank Indonesia terus berupaya mendorong pengembangan hulu maupun hilir,” ujar Heru.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Di sisi hulu, kata dia, salah satu upaya untuk menjaga kestabilan harga pangan adalah melalui penerapan budi daya pertanian organik. Sedangkan di sisi hilir, diversifikasi produk turunan merupakan salah satu cara untuk menjaga kestabilan harga komoditas setelah panen.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Sebab, dengan dilakukannya proses pengolahan lebih lanjut maka dapat menjadikan komoditas memiliki daya tahan yang lebih lama dan nilai jual yang lebih bersaing.

Tentunya selain mengendalikan inflasi pangan, menurut Heru, bagi para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) pertanian maupun perikanan, kedua upaya tersebut juga dapat meningkatkan keuntungan.

Berita Lainnya:
BI Dorong Jangkauan Manfaat IsDB di Berbagai Negara Anggota

“Keuntungan petani dan nelayan bisa lebih baik sebagai akibat dari efisiensi biaya produksi serta nilai jual yang lebih tinggi terhadap produk turunan,” ucapnya.

Ia menambahkan progres yang sangat baik juga tercermin dari angka pertumbuhan ekonomi NTB yang berhasil lebih tinggi dibandingkan tingkat inflasinya.

Pencapaian tersebut membawa Provinsi NTB berada di urutan keempat dan menjadi salah satu provinsi terbaik di Indonesia, dalam hal pengendalian inflasi daerah.

Artinya, lanjut Heru, semua pihak perlu selalu optimis karena dari sisi nontambang juga sangat baik. Nilai tambahnya diperoleh dari bagaimana barang mentah tidak terus diekspor, namun ada yang diendapkan.

“Dari sisi hulu produktivitasnya juga ditingkatkan. Artinya ketika ada kendala harus hadir terobosan dan inovasi,” kata Heru.

 

sumber : ANTARA

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi