Senin, 06/05/2024 - 06:05 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Wali Kota Padang Mengaku tak Beri Izin Rumah Singgah Soekarno Dirobohkan

ADVERTISEMENTS

PADANG–Wali Kota Padang, Hendri Septa, mengaku tidak memberi izin kepada pemilik rumah singgah Soekarno, untuk merobohkan bangunan. Rumah Singgah Soekarno di  Jalan Ahmad Yani Nomor 12 Kelurahan Padang Pasir, Kecamatan Padang Barat saat ini sudah rata dengan tanah.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

Hendri menyebut dirinya sudah memanggil pemilik rumah tersebut. “Saya sudah panggil pemilik rumah, dan mereka meminta maaf dan berjanji akan membangun,” kata Hendri, Kamis (23/2/2023).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Hendri tidak ingin polemik mengenai rumah singgah Soekarno di Padang ini diperpanjang. Ia berharap persoalan ini diselesaikan dengan baik-baik. Pemilik rumah, kata Hendri sudah menyanggupi untuk membangun ulang bangunan rumah tersebut seperti bentuk semula.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Dan alhamdulilah pemilik rumah mau. Akan dibangun kembali seperti awal. Jadi enggak perlu heboh-heboh tidak jelas,” ujar Hendri.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

Hendri mengatakan tim dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi telah memberikan arahan untuk tindak lanjut pembangunan kembali rumah singgah Soekarno tersebut. “Kita berharap ini tidak usah berpolemik lama. Karena kita juga Kota Padang daerah sejarah. Memang kesalahan, tapi gara-gara ini jadi melek kan? Semua pada tahu (cagar budaya). Kalau ditanya, tidak ada yang tahu sebelumnya,” kata Hendri menambahkan.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Seperti diketahui bangunan cagar budaya rumah singgah Presiden Soekarno di Kota Padang dirobohkan oleh pemiliknya beberapa waktu lalu. Soehinto, pemilik rumah, mengatakan niatnya meruntuhkan rumah tersebut untuk dijadikan restoran.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
Terungkap di Sidang SYL, Pejabat Kementan Patungan Rp 750 Juta untuk THR Anggota DPR

Soehinto membeli rumah tersebut pada 2017 lalu. Soehinto mengaku tidak mengetahui rumah yang ia beli merupakan rumah singgah Soekarno yang sudah menjadi cagar budaya dengan Nomor inventaris 33/BCBTB/A/01/2007. Rumah cagar budaya itu pernah ditempati Bung Karno selama tiga bulan di Kota Padang pada tahun 1942.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

“Keterangan dari pemilik sebelumnya tidak ada. Tidak ada penjelasan. Jadi ada yang berminat mau bikin restoran,” kata Soehinto, Selasa (21/2/2023).

Soehinto membeli rumah tersebut dari Andrea Sofiandi. Sebelum Andrea Sofiandi, rumah tersebut dimiliki mantan wali Kota Padang 2004-2014, Fauzi Bahar. Soehinto berani meruntuhkan bangunan tersebut untuk kemudian hendak dijadikan restoran karena sudah mendapatkan izin dari Pemkot Padang.

“Kami mengerjakan ini tentu ada dasarnya sudah meminta Keterangan Rencana Kota (KRK). Bahwasanya di sini akan dibangun restoran,” ujar Soehinto

Ternyata setelah dirobohkan rumah tersebut menjadi perhatian publik. Karena ternyata rumah yang dirobohkan adalah rumah singgah Soekarno yang sudah tercatat sebagai bangunan cagar budaya.

Ke depan, Soehinto, akan berkoordinasi dengan Pemko Padang untuk solusi dari bangunan tersebut. “Apakah pembangunan tetap dijalankan atau tidak, kami tunggu arahan dari Pemko bagaimana sebaiknya,” kata Soehinto menambahkan.

Sementara itu Ketua Fraksi PDIP di DPR yang juga Wakil Sekjen bidang internal PDIP, Utut Adianto, akan melaporkan situasi rumah singgah Soekarnio di Padang ini kepada Ketua Umum PDIP, Megawati.

Berita Lainnya:
Anies Respons Sindiran Prabowo soal Senyuman Berat: Biasa Saja

“Pertama saya lihat, kondisinya sekarang sudah rata dengan tanah. Kalau tahu begini, tentu nanti kembali ke Jakarta membicarakan dengan menteri dan kepada ketua umum (PDIP),” kata Utut, pada Selasa (21/2/2023).

Utut menyebut hal ini akan didiskusikan dengan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Menurut Utut kalau nanti rumah singgah Bung Karno ini nanti dibangun lagi, harus ada insentif dari pemerintah kepada pemilik.

Karena nanti akan menjadi destinasi wisata tambahan di Kota Padang yang dapat menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemerintah Daerah, khususnya Pemko Padang. Menurut Utut, sebelum rumah ini diruntuhkan, rumah tersebut tidak diperhatikan. Rumah ini baru disorot begitu sudah dirobohkan beberapa waktu lalu.

Utut menyarankan begitu sudah dibangun ulang nanti, juga harus ada insentif tambahan dari pemerintah untuk pemeliharaan. Utut meminta DPRD Kota Padang menggali lagi cerita sejarah ketika Bung Karno berada di Kota Padang pada zaman perjuangan kemerdekaan. Menurut dia, dahulu Bung Karno singgah beberapa bulan di Padang setelah datang dari Bengkulu.

“Beliau singgah tentu juga melakukan banyak hal. Mendidik masyarakat dan menggalang dukungan untuk perjuangan kemerdekaan,” ujar Utut.

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS
1 2

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi