Rabu, 01/05/2024 - 00:28 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Satu Tahun Perang, Mahathir Mohamad Berbagi Pandangan Mengenai Rusia- Ukraina

ADVERTISEMENTS

 KUALA LUMPUR — Mantan perdana menteri Malaysia Mahathir Mohamad berkomentar mengenai perang Rusia-Ukraina yang kini sudah berkecamuk satu tahun. Ia mengunggah rangkaian panjang cicitannya di akun Twitter resminya @chedetofficial pada Jumat (24/2/2023) lalu.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

“Saya pikir perang saat ini antara Ukraina dan Rusia disebabkan oleh kecintaan orang Eropa pada perang, hegemoni, dominasi,” kata Mahathir membuka rangkaian cicitannya, seperti dikutip pada Ahad (26/2/2023).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Mahathir memandang sejarah bahwa awalnya Rusia adalah mitra Eropa Barat termasuk Amerika Serikat (AS) dan Kanada dalam perang melawan Jerman. Saat Jerman dikalahkan, barat menyatakan bahwa Rusia, sebagai mitra mereka adalah musuh baru mereka.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Jadi mereka harus mempersiapkan perang melawan Rusia. Dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dibentuk untuk membentuk aliansi militer melawan Rusia. Rusia kemudian mendirikan Pakta Warsawa. Dan perang dingin pun terjadi. Dan dunia harus memilih antara barat dan timur,” katanya.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Media Iran Laporkan Terjadi Ledakan di Bandara Isfahan

Menurut Mahathir, NATO tidak bubar setelah Rusia membubarkan Pakta Warsawa dan mengizinkan negara-negara Uni Republik Sosialis Soviet meninggalkan blok tersebut. Sebaliknya, negara-negara yang dibebaskan dari hegemoni Rusia didesak untuk bergabung dengan NATO.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Sehingga, tekanan terhadap Rusia yang melemah meningkat. Sementara itu, ketika bekas republik sosialis bergabung dengan NATO dan ancaman terhadap Rusia meningkat, Rusia membangun kembali kemampuan militernya dan menghadapi aliansi barat yang kuat. Ketegangan meningkat ketika pasukan NATO melakukan latihan di dekat Rusia.

“Diprovokasi, Rusia didahului dengan invasi ke Ukraina. Invasi itu bisa diartikan sebagai awal dari Perang Dunia ketiga. Ada pembicaraan tentang penggunaan senjata nuklir. Dunia telah mengalami kekurangan pasokan karena sanksi terhadap Rusia dan pembalasan Rusia,” terang Mahathir.

Berita Lainnya:
Erdogan Dukung Mark Rutte Sebagai Calon Sekjen NATO 

Ia juga menyinggung adanya provokasi di Timur jauh. Hal ini terlihat dari kunjungan pejabat tinggi AS ke Taiwan yang menyebabkan peningkatan ketegangan antara Cina dan Taiwan. Menurutnya, keduanya mempersenjatai dan AS telah menjual banyak senjata ke Taiwan, sementara Cina menjadi lebih agresif.

“Bahkan Malaysia mengalami kelangkaan dan inflasi. Penting bagi negara untuk menyiapkan rencana darurat untuk menghadapi apa yang mungkin menjadi awal dari Perang Dunia Ketiga,” ujarnya.

12 bulan berlalu sejak Rusia mendeklarasikan “operasi militer khusus” di Ukraina. Perang ini telah mengakibatkan kematian sedikitnya 8.006 warga sipil dan 13.287 lainnya mengalami luka-luka hingga berpengaruh pada pasokan pangan global.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi