Sabtu, 04/05/2024 - 22:23 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIPERTANIAN

 Kementan dan DPR RI Dorong Petani Penyuluh Terapkan Smart Farming

ADVERTISEMENTS

LAMPUNG TENGAH — Kementerian Pertanian RI terus mendorong insan pertanian menerapkan konsep Smart Farming (pertanian cerdas). Kampanye plus sosialisasi terus dilakukan Kementan di antaranya bersama DPR RI pada Bimbingan Teknis (Bimtek) bertema Pertanian Presisi Biaya Murah (Low Cost Precision Farming) yang diikuti 100 petani dan penyuluh Lampung Tengah.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

Didukung oleh Komisi IV DPR RI, gerakan Smart Farming yang saat ini populer sebagai low cost precison farming terus digalakkan, Kementan melalui UPT SMK PP Negeri Sembawa, UPT Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) bersama Anggota Komisi IV DPR RI Dwita Ria Gunadi menggelar Bimtek yang dibagi dua angkatan, berlangsung dua hari, 3 hingga 4 Maret 2023.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo tiada henti memotivasi insan pertanian di seluruh Indonesia bahwa penerapan Smart Farming sangat penting untuk meningkatkan produktivitas pertanian.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Pertanian saat ini dan ke depan dihadapkan dengan tantangan besar yakni perubahan iklim dan pandemi Covid-19,” katanya.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi mengatakan pertanian modern dengan teknologi smart farming merupakan sistem yang memiliki keterkaitan erat antarsubsistem, mulai dari hulu hingga hilir, yang didukung oleh tenaga kerja dan lembaga pendukung unggulan.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Revisi Permentan, Amran Jaring Pendapat dari Peternak Unggas

Smart Farming didefinisikan sebagai sistem pertanian berbasis teknologi yang dapat membantu petani meningkatkan hasil panen secara kuantitas dan kualitas antara lain Smart Green House, fertigasi berbasis Internet of Things (IoT), Unmanned Aerial Vehicle (UAV), dan The Normalized Difference Vegetation Index (NDVI) image processing.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

“Penerapan Smart Farming dapat memberikan efisiensi biaya dan waktu produksi, peningkatan kualitas dan skala usaha, serta mitigasi iklim melalui penggunaan sumberdaya alam secara bijak,” kata Dedi Nursyamsi.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Anggota Komisi IV DPR RI Dwita Ria Gunadi menyampaikan latar belakang pelaksanaan bimtek. Pasalnya, pertanian kita harus dikelola secara baik dengan memanfaatkan teknologi yang ada. Pertanian perlu di-manage dengan baik agar hasilnya maksimal dan menguntungkan. 

“Para petani kita saya yakin sudah ahli semua, akan tetapi ilmu itu selalu berkembang sehingga kita perlu meningkatkan kualitas, dalam hal ini pengetahuan kita,” katanya.

Berita Lainnya:
Mentan-Wamenhan Panen Padi di Tengah Guyuran Hujan di Merauke  

Dwita berharap petani dan penyuluh juga harus berpikir sebagai pengusaha. “Perlu belajar management, agar usaha pertanian kita menjadi maju.” 

Kepala SMKPPN Sembawa Yudi Astoni menyampaikan Low Cost Pressision Farming atau Pertanian Presisi Biaya Murah, sehingga diperlukan teknologi smart farming, hal ini dilakukan untuk menggenjot produktivitas, produksi pertanian yang bernilai jual tinggi.

“Bimtek membahas bagaimana peran pertanian presisi yang murah biaya digunakan, dan seperti apa aplikasinya dalam kegiatan pertanian,” katanya.

Praktisi yang hadir dari BPP Lampung Adi Septriadi, Ferdian Hidayatullah dan Hermanto memaparkan pemanfaatan Smart Farming berupa smart irrigation yang dikendalikan Android. “Sistem operasi smartphone kami menjadwalkan dengan tepat, kapan tanaman perlu disiram dan berapa banyak air yang dibutuhkan tanaman,” kata Adi S.

Para narasumber juga mempraktikkan perakitan sistem irigasi ini bersama peserta Bimtek. Kegiatan Bimtek juga memberikan materi tentang bagaimana manajemen kelompok tani. Bimtek dihadiri oleh Kabid Penyuluhan DKPTPH Lampung Tengah, Anggota DPR Provinsi Lampung dan Anggota DPRD Lampung Tengah.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi