Jumat, 26/04/2024 - 15:42 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIFINANSIAL

BI Optimistis Inflasi ASEAN-5 Tahun Ini Turun ke 3,3 Persen

ADVERTISEMENTS

Pada 2022, laju inflasi tinggi karena komoditas global, rantai pasok, dan pandemi.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo optimistis pergerakan inflasi di lima negara ASEAN atau ASEAN-5 pada tahun ini akan menurun.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

 JAKARTA — Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo optimistis pergerakan inflasi di lima negara ASEAN atau ASEAN-5 pada tahun ini akan menurun. Perry mengakui pada 2022, laju inflasi tinggi karena komoditas global, rantai pasok, dan pandemi Covid-19 hingga mencapai level 6,3 persen namun pada 2023 diproyeksikan menurun.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Harga Bawang Merah Meroket, Tembus Rp 60 Ribu per Kilogram

“Tapi tahun ini, kami optimistis ASEAN-5, inflasinya akan menurun ke level 3,3 persen dan pada 2024 bisa mencapai 3,2 persen,” kata Perry dalam High Level Seminar ASEAN Matters Epicentrum of Growth yang disiarkan secara daring, Senin (6/3/2023).

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Perry menilai, banyak alasan yang membuat ASEAN mampu menjadi episentrum pertumbuhan. Dia menuturkan, ASEAN dalam beberapa tahun terakhir menjadi pusat pertumbuhan saat dunia menghadapi Covid-19 dan gejolak lainnya.

Dia menambahkan, ASEAN-5 juga melakukan upaya untuk mengendalikan inflasi untuk stabilitas makroekonomi dan finansial. “ASEAN sangat disiplin. Kami disiplin dalam kebijakan moneter perbankan,” ucap Perry.

Berita Lainnya:
Mentan Siap Kembangkan Padi Unggul IPB 9G, Seperti Apa?

Dia menegaskan, ASEAN berusaha mendukung pertumbuhan ekonomi melalui digitalisasi dan makroprudensial. Perry menikai, ASEAN secara konsisten melakukan reformasi struktural dan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi di kawasan.

Perry memastikan Indonesia menjadi salah satu yang melakukan sejumlah reformasi struktural. Undang-undang Cipta Kerja menjadi salah satu upaya reformasi tersebut untuk mencapai ekspansi hubungan perdagangan dan investasi.

“Ini yang kemudian mendukung pertumbuhan ekonomi kami,” tutur Perry. 

 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi