Senin, 20/05/2024 - 11:43 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIFINANSIAL

Terimbas Sentimen SVB, Analis: Penurunan Pasar Saham Jangka Pendek

Pada Selasa, investor asing mencatat penjualan bersih di atas Rp 1 triliun.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Friska Yolandha

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Karyawan melihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (10/8/2022). Pasar saham domestik turut bergejolak karena terimbas sentimen bangkrutnya Silicon Valley Bank (SVB).

 JAKARTA — Pasar saham domestik turut bergejolak karena terimbas sentimen bangkrutnya Silicon Valley Bank (SVB). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang perdagangan Selasa (14/3/2023), mengalami koreksi tajam hingga lebih dari dua persen.  

Analis riset Infovesta Kapital Advisory Arjun Ajwani mengatakan, meski terdampak, penurunan IHSG hanya akan bersifat sementara. “Dampak dari bankruptcy ini cuma akan berlaku untuk waktu jangka pendek,” kata Arjun, Selasa (14/3/2023). 

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
Market Hanya Buka 3 Hari, Ini Rekomendasi Saham Pekan Ini

Menurut Arjun, kebangkrutan SVB sama sekali tidak akan memengaruhi fundamental dan prospek emiten-emiten di IHSG. Arjun melihat, ambruknya pasar saham lebih disebabkan karena aksi panic selling terutama oleh investor asing.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Saat terjadi krisis yang cukup besar, biasanya investor akan mudah panik dan membuat aliran dana asing sangat volatile. Sebagai informasi, sepanjang perdagangan Selasa, investor asing mencatat penjualan bersih di atas Rp 1 triliun.

Berita Lainnya:
Mitsubishi Pasok 90 Unit Lift dan Eskalator Gedung di IKN

“Aksi jual investor asing ini juga berdampak besar terhadap penurunan IHSG,” jelas Arjun. 

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS

Arjun menyarankan, sebaiknya investor menunggu dan mengamati lebih dulu kebijakan Bank Sentral AS,  The Federal Reserve terkait suku bunga. Investor juga disarankan  memperhatikan sinyal rebound di pasar saham.

“Pasar saham bisa rebound dari koreksi ini dalam waktu jangka pendek didukung oleh fundamentals dan prospek ekonomi kuat domestik,” terang Arjun.

 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi