Jumat, 24/05/2024 - 10:06 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

AS Minta Filipina Buka Akses ke Pangkalan Militer yang Dekat Taiwan dan Laut Cina Selatan

Kapal pasokan USNS John Ericsson Amerika berlabuh di tempat yang dulunya merupakan pangkalan angkatan laut luar negeri terbesar Amerika di Subic Bay Freeport Zone, provinsi Zambales, barat laut Manila, Filipina pada 6 Februari 2023. AS dan Filipina akan mengumumkan lokasi baru pangkalan militer di bawah Perjanjian Kerjasama Pertahanan yang Ditingkatkan atau Enhanced Defense Cooperation Agreement (EDCA).

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

 MANILA — Amerika Serikat (AS) dan Filipina akan mengumumkan lokasi baru pangkalan militer di bawah Perjanjian Kerjasama Pertahanan yang Ditingkatkan atau Enhanced Defense Cooperation Agreement (EDCA). Dalam  perjanjian ini AS mendapatkan akses ke pangkalan militer di Filipina.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Pada Februari lalu, Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr memberikan akses kepada Amerika Serikat ke empat pangkalan militer. Kesepakatan ini muncul di tengah meningkatnya ketegasan Cina terhadap Laut Cina Selatan dan Taiwan. Berbicara di Pangkalan Udara Basa di Manila, 

Berita Lainnya:
Menlu Rusia: Barat Sedang Mengacaukan Situasi di Kaukasus Selatan

Sekretaris Angkatan Udara AS Frank Kendall mengatakan, perjanjian pertahanan antara kedua negara tidak terfokus pada masalah tertentu.

EDCA memungkinkan akses AS ke pangkalan Filipina untuk pelatihan bersama, pra-penempatan peralatan dan pembangunan fasilitas seperti landasan pacu, penyimpanan bahan bakar, dan perumahan militer. Tetapi pemberian akses itu bukan kehadiran permanen.  Sementara Filipina belum secara resmi mengidentifikasi pangkalan militer mana saja yang dapat diakses oleh AS.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Seorang mantan kepala militer secara terbuka mengatakan, Amerika Serikat telah meminta akses ke pangkalan-pangkalan militer di Isabela, Zambales dan Cagayan. Semua pangkalan itu terletak di Pulau Luzon, yang menghadap ke utara menuju Taiwan, dan di Palawan dekat Kepulauan Spratly yang disengketakan di Laut Cina Selatan.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Kepala pertahanan Filipina, Carlito Galvez, mengatakan, pemerintah daerah di lokasi potensial EDCA telah mendukung keputusan pemerintah untuk mengizinkan Amerika Serikat mendapatkan akses lebih besar ke pangkalan. Galvez dan Kendall memimpin upacara peletakan batu pertama untuk rehabilitasi landasan di Pangkalan Udara Basa.

Berita Lainnya:
Helikopter Ebrahim Raisi Diduga Berasal dari Perang Dingin

“Acara hari ini adalah manifestasi fisik dari Perjanjian Kerja Sama Pertahanan yang Ditingkatkan, pilar utama aliansi AS-Filipina,” kata Kendall dalam pidatonya.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS

“Kita berada di titik belok dalam sejarah dan kerja sama kita akan membantu memastikan kita tetap berada di jalan menuju perdamaian dan stabilitas,” tambah Kendall.

Rehabilitasi landasan pacu merupakan bagian dari anggaran senilai 82 juta dolar AS yang telah dialokasikan Amerika Serikat untuk investasi infrastruktur di lima lokasi pangkalan militer di bawah EDCA. “Ke depan, kami berharap AS akan mempertimbangkan lebih banyak proyek EDCA,” kata Galvez.

sumber : Reuters

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi