Sabtu, 10/06/2023 - 00:32 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

Bos Citigroup Pastikan Sistem Perbankan AS Sehat Usai SVB dan Signature Bank Ambruk 

 NEW YORK — CEO Citigroup Jane Fraser menyatakan serangkaian penutupan bank-bank di Amerika Serikat (AS) sempat mengguncang investor dan memicu gejolak di pasar keuangan global. Meski demikian, Fraser memastikan sistem perbankan AS cukup sehat.

“Bank-bank besar dan regional dikapitalisasi dengan baik,” kata Fraser kepada Economic Club of Washington DC dikutip Reuters, Rabu (22/3/2023).

Fraser menegaskan apa yang terjadi di perbankan AS bukanlah krisis kredit. Menurut Fraser, yang terjadi melainkan sejumlah bank memiliki beberapa masalah, dan otoritas telah mencoba menghentikannya sejak awal.

Dalam dua minggu terakhir, dua bank AS runtuh yaitu Silicon Valley Bank (SVB) dan Signature Bank. Sementara itu, Credit Suisse Group diambil alih oleh UBS Group. Di sisi lain, pemberi pinjaman terbesar AS setuju untuk menyetor 30 miliar dolar AS di First Republic Bank (FRC).

BACAAN LAIN:
IEA: Investasi Efisiensi Energi Global Perlu Tiga Kali Lipat pada 2030

Citi, bank pemberi pinjaman terbesar keempat di AS, adalah salah satu dari 11 bank besar yang memberikan bantuan kepada First Republic minggu lalu dalam upaya mengulur waktu untuk restrukturisasi.

Meskipun Citi tidak tertarik untuk membeli First Republic, kata Fraser, Citi memberikan kontribusi sebesar 5 miliar dolar AS kepada pemberi pinjaman sebagai tanda kepercayaan. Citi mengharapkan pembayaran kembali.

Langkah untuk menopang First Republic adalah bentuk persatuan yang belum pernah terjadi sebelumnya di antara raksasa perbankan. Pasalnya, selama ini persaingan di antara mereka cukup ketat. 

“Tapi dalam hal ini, ini adalah saat kami berada dalam posisi yang kuat, kami ingin menghentikan apa yang bisa menjadi masalah,” kata Fraser.

BACAAN LAIN:
Menteri PUPR: Hidrologi Kunci Utama untuk Antisipasi Bencana

Upaya penyelamatan gagal menghentikan penurunan 15 persen saham First Republic pada Rabu lalu. Di sisi lain, pengambilalihan Credit Suisse oleh saingannya UBS pada Ahad lalu tidak mengejutkan. 

“Saya pikir tidak ada yang terkejut Credit Suisse akhirnya berakhir dengan kondisi seperti itu. Credit Suisse sudah lama menjadi institusi yang bermasalah,” kata Fraser.

Departemen Keuangan, Federal Reserve, dan Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC) menerapkan pengecualian risiko sistemik yang memungkinkan mereka menjamin miliaran dolar AS uang pelanggan yang tidak diasuransikan.

“Sangat penting untuk melindungi deposan. Sistem perbankan di mana pun di seluruh dunia bergantung pada kepercayaan, dan kepercayaan itu harus pada keamanan simpanan,” ujar Fraser.

sumber : Reuters

Sumber: Republika

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi
Click to Hide Advanced Floating Content

Click to Hide Advanced Floating Content