Selasa, 30/04/2024 - 23:12 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Biden: Cina Belum Kirim Senjata ke Rusia

ADVERTISEMENTS

Presiden AS Joe Biden selama pertemuannya dengan Irish Taoiseach (Perdana Menteri) Leo Varadkar (tidak ada dalam foto) di Oval Office Gedung Putih di Washington, DC., AS, Jumat (17/3/2023).

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

 OTTAWA —  Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan hingga saat ini Cina belum memberikan senjata ke Rusia dalam perang di Ukraina. Tapi Biden tidak yakin apakah Beijing akan mengirimkan senjata ke Moskow atau tidak di masa mendatang.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Selama tiga bulan terakhir, saya sudah mendengar Cina akan mengirimkan banyak senjata ke Rusia, mereka belum melakukannya, tidak berarti mereka tidak akan melakukannya, tapi mereka belum melakukannya,” kata Biden dalam konferensi pers bersama Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, Jumat (24/3/2023).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Selly Adriatika: Wanita Itu Powerful
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Sebelumnya, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell mengatakan, kemitraan Cina dengan Rusia terbatas meski retorika dua negara itu mengungkapkan sebaliknya. Ia mengatakan, Eropa akan menyambut baik setiap upaya Beijing menjaga jarak dari Moskow.

ADVERTISEMENTS

Pernyataan Borrell ini disampaikan usai Presiden Cina Xi Jinping bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow. Dua pemimpin itu mendeklarasikan kemitraan “tanpa batas” pada Februari 2022 lalu, beberapa hari sebelum invasi Rusia ke Ukraina.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Namun Borrell mengatakan meskipun Cina menjalin hubungan ekonomi dan diplomatik yang erat dengan Rusia. Tapi dua negara itu tidak membentuk aliansi militer dan Beijing tidak mengirimkan pasokan senjata untuk membantu perang Rusia di Ukraina.

Berita Lainnya:
Hotman Paris Curiga Sejak Awal kepada Hakim Saldi Isra dan Enny Nurbaningsih

“Pertemanan tidak terbatas ini tampaknya memiliki sejumlah batasan,” kata Borrel di Brussels, Jumat (24/3/2023). “Bagi kami Cina belum melewati batas apa pun,” tambahnya.

Borrell mengatakan usulan Beijing untuk mengakhiri perang di Ukraina menunjukkan Cina tidak ingin sepenuhnya bersekutu dengan Rusia dan Uni Eropa harus menyambut baik hal ini. Walaupun negara-negara Barat menegaskan tidak mempertimbangkan inisiatif Beijing sebagai rencana yang sepenuhnya matang.

Ia mengatakan Cina lebih ingin berperan sebagai “fasilitator” dibandingkan mediator. Karena Rusia menyambut usulan Cina. “Cina muncul dalam peran yang saya kira harus kami dorong,” kata Borrolls. 

sumber : Reuters

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi