Sabtu, 27/04/2024 - 08:34 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Uni Eropa: Kemitraan Cina-Rusia Terbatas

ADVERTISEMENTS

Presiden China Xi Jinping (kiri) dan Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

BRUSSELS — Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell mengatakan kemitraan Cina dengan Rusia terbatas meski retorika dua negara itu mengungkapkan sebaliknya. Ia mengatakan, Eropa akan menyambut baik setiap upaya Beijing menjaga jarak dari Moskow.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Pernyataan Borrell ini disampaikan usai Presiden Cina Xi Jinping bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow. Dua pemimpin itu mendeklarasikan kemitraan “tanpa batas” pada Februari 2022 lalu, beberapa hari sebelum invasi Rusia ke Ukraina.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Namun Borrell mengatakan meskipun Cina menjalin hubungan ekonomi dan diplomatik yang erat dengan Rusia. Tapi dua negara itu tidak membentuk aliansi militer dan Beijing tidak mengirimkan pasokan senjata untuk membantu perang Rusia di Ukraina.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Gadis ABG Tewas Dicekik Lalu Digantung di Pohon oleh Pacarnya Gegara Mau Ngadu Pernah Bersetubuh

“Pertemanan tidak terbatas ini tampaknya memiliki sejumlah batasan,” kata Borrel di Brussels, Jumat (24/3/2023).

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

“Bagi kami China belum melewati batas apa pun,” tambahnya.

Borrell juga mengatakan akan segera berkunjung ke China, tapi tanggalnya belum difinalisasi. Rencana ini membuatnya menjadi salah satu pemimpin Uni Eropa yang hendak berkunjung ke China.

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez berencana terbang ke China pekan depan. Sementara Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, akan berkunjung bersama-sama ke China pada pekan berikutnya.

Berita Lainnya:
Usai Istri Dokter TNI yang Viralkan Dugaan Selingkuh Suaminya Dipenjara, Kini Pemilik Akun yang Unggah Kasus Perselingkuhan Juga Ditangkap

Borrell mengatakan usulan Beijing untuk mengakhiri perang di Ukraina menunjukkan China tidak ingin sepenuhnya bersekutu dengan Rusia dan Uni Eropa harus menyambut baik hal ini. Walaupun negara-negara Barat menegaskan tidak mempertimbangkan inisiatif Beijing sebagai rencana yang sepenuhnya matang.

Ia mengatakan, China lebih ingin berperan sebagai “fasilitator” dibandingkan mediator. Karena Rusia menyambut usulan China. “China muncul dalam peran yang saya kira harus kami dorong,” kata Borrolls.

sumber : Reuters

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi