Selasa, 07/05/2024 - 10:25 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

Konsisten Ekspansi, PMI Manufaktur Naik ke Level 51,9

ADVERTISEMENTS

JAKARTA — Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur Indonesia di posisi 51,9 pada Maret 2023. Berdasarkan hasil survei S&P Global, angka itu naik dibandingkan bulan sebelumnya yang di level 51,2.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menjelaskan, fase ekspansi pada Maret ikut memperpanjang periode perbaikan kondisi industri manufaktur nasional selama 19 bulan berturut-turut. Dia mengatakan, laju pertumbuhan PMI pada Maret merupakan yang tercepat sejak September lalu.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Ia mengemukakan, tingkat ekspansi PMI manufaktur Indonesia tersebut sejalan dengan hasil Indeks Kepercayaan Industri (IKI) yang telah dilansir sebelumnya oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin). IKI Maret 2023 juga menunjukkan nilai ekspansi sebesar 51,87.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

“PMI manufaktur dan IKI pada Maret 2023 sama-sama menunjukkan posisi ekspansi didukung permintaan baru dari domestik yang meningkat. Kami optimistis, dengan akselerasi pada realisasi belanja produk dalam negeri, permintaan baru akan semakin meningkat di periode selanjutnya,” jelas Agus di Jakarta, Senin (3/4/2023).

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Lindungi Industri dalam Negeri, Kemenperin Rampungkan Regulasi Turunan Permendag

Peningkatan permintaan domestik, kata dia, mendorong meningkatnya output dan tenaga kerja. Ditambah lagi, kinerja vendor meningkat dan dan transportasi semakin baik sehingga persediaan bahan baku meningkat dan hambatan produksi berkurang. 

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Hal itu memacu kinerja industri agar menyelesaikan pesanan lebih cepat. Meski biaya input masih meningkat, industri tidak lagi meneruskan kenaikan tersebut ke harga produknya, sehingga dapat disimpulkan ekspansi PMI tidak lepas dari peningkatan kinerja internal perusahaan dan upaya pemerintah dalam menjaga pasar dalam negeri dan memperbaiki iklim usaha industri.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Sebagai tambahan, hambatan pasokan di sektor manufaktur Indonesia semakin berkurang pada Maret, sehingga waktu pemenuhan pesanan semakin pendek. Ini didukung kinerja pemasok dan transportasi lebih baik.

Maka, lanjutnya, Kemenperin fokus memacu produktivitas di sektor industri sekaligus memperkuat pasar dalam negeri, dengan mengoptimalkan penggunaan produk lokal dan substitusi impor. Upaya ini sesuai arahan Presiden Joko Widodo pada gelaran Business Matching Produk Dalam Negeri beberapa waktu lalu, mengenai pembelian produk lokal dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional dan mendukung daya saing industri di Tanah Air.

Berita Lainnya:
Kelanjutan Insentif Mobil Hybrid, Jokowi: Masih Dibicarakan

Economics Associate Director S&P Global Market Intelligence Jingyi Pan menyampaikan, tekanan pasokan menjadi lebih mudah diatur karena waktu pengiriman dari pemasok lebih cepat. Sementara inflasi harga input masih di bawah rata-rata 12 bulan, mewujudkan efektivitas tingkat kenaikan sebelumnya.

Sedangkan sentimen bisnis bertahan positif di antara produsen di Indonesia pada akhir kuartal pertama serta tingkat kepercayaan diri dalam bisnis yang membaik. PMI manufaktur Indonesia pada Maret 2023 kembali mampu melewati PMI pusat manufaktur terbesar dunia yaitu, China (50,0) dan kembali lebih tinggi dari PMI ASEAN (51,0), Malaysia (48,8), Vietnam (47,7), Taiwan (48,6), Jepang (49,2), Korea Selatan (47,6), Inggris (48,0), Amerika Serikat (49,3), dan Jerman (44,4). 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi