Senin, 06/05/2024 - 05:36 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Presiden Belarus: Kami Butuh Jaminan Keamanan Penuh dari Rusia

ADVERTISEMENTS

ISTANBUL — Presiden Belarus Alexander Lukashenko mendiskusikan jaminan keamanan bagi negaranya jika terjadi agresi, dalam pertemuan dengan Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoygu pada Senin (10/4/2023).

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

Kunjungan Shoygu bersama para ahli dari Rusia untuk mendiskusikan isu keamanan Belarus telah diharapkan oleh Lukashenko, menyusul pertemuannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Anda tahu, saya sudah mengangkat masalah ini di Dewan Tertinggi Negara. Tetapi sebelum itu, kami membahas masalah ini dengan Vladimir Vladimirovich (Putin),” kata Lukashenko dalam pertemuan tersebut, seperti dilaporkan kantor berita negara Belta.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Lukashenko menggarisbawahi, Barat tidak memenuhi kewajibannya berdasarkan Memorandum Budapest yang mengangankan pemberian jaminan keamanan ke Belarus sebagai imbalan atas pelepasan senjata nuklir Minsk.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Hujan Deras di Brasil Tewaskan 39 Orang

 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

“Negara-negara Barat menginjak-injak semua perjanjian, kesepakatan, dan pernyataan–dan tidak ada keamanan, termasuk keamanan ekonomi,” kata dia.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

“Keamanan ekonomi apa jika mereka menjatuhkan sanksi kepada kami,” ujar Lukashenko menambahkan.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Memorandum Budapest ditandatangani oleh Ukraina, Rusia, Inggris, dan AS pada 3 Desember 1994, untuk memberikan jaminan keamanan kepada Ukraina, Belarus, dan Kazakhstan sehubungan dengan bergabungnya mereka ke Perjanjian Non-Proliferasi.

Lukashenko juga mengatakan, dia mengangkat masalah ini dengan Presiden Putin selama pembicaraan di Moskow.

Berita Lainnya:
Pemerintah China Bantu Rujuknya Fatah dan Hamas di Beijing

Sebagai tanggapan, Lukashenko mengatakan, Putin mendukungnya dan mengatakan bahwa mereka perlu merevisi semua perjanjian, termasuk perjanjian antara Moskow dan Minsk untuk melihat tindakan antarnegara, yang dapat dilakukan untuk memastikan keamanan Belarus.

“Secara umum, dikatakan dalam pembicaraan bahwa jika terjadi agresi terhadap Belarus, Federasi Rusia melindungi Belarus sebagai wilayahnya sendiri. Kami membutuhkan jaminan (keamanan) seperti itu. Kami membutuhkan jaminan keamanan penuh dari saudara kami Rusia,” tutur Lukashenko.

Sudah Beralih ke Motor Listrik? Merek Apa yang Sudah Nangkring di Garasi Kamu?

Suka Pakai Aplikasi Paylater? Favorit Kamu yang Mana?

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi