Minggu, 05/05/2024 - 03:31 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Pengamat Nilai Koalisi Besar Tenggelamkan Popularitas Golkar

ADVERTISEMENTS

Pengurus DPD Partai Golkar Jabar siap menangkan Airlangga Hartarto menjadi Presiden 2024.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

JAKARTA — Direktur Lingkar Madani (LIMA) Ray Rangkuti menyebutkan bahwa keberadaan koalisi besar justru menenggelamkan popularitas Golkar. Koalisi Besar adalah wacana penggabungan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Saya sih kalau Golkar agak ogah-ogahan dengan koalisi ini, saya bisa memahaminya karena koalisi besar ini justru seperti menenggelamkan Golkar dalam koalisi ini,” ujar Ray dalam diskusi bertajuk ‘Koalisi Besar untuk Siapa: Ganjar atau Prabowo?’ di Jakarta, Jumat (14/4/2023).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Menurut dia, partai berlogo pohon beringin itu telah kehilangan daya tariknya karena saat ini magnetnya berada pada Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan partainya. Untuk itu, Ray merasa wajar apabila Golkar kini menunjukkan gelagat agak ogah-ogahan.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Waketum Nasdem Temui Prabowo Subianto Usai Anies Kalah di MK

Wacana koalisi besar merupakan gagasan penggabungan dua koalisi, yakni KIB dan KKIR. KIB adalah gabungan Golkar, PAN, dan PPP, sementara KKIR gabungan parpol Gerindra dan PKB, sedangkan KIB gabungan Golkar, PAN, dan PPP.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

“Dalam satu minggu ini isunya sudah berpindah dari Golkar ke Gerindra dan Prabowo. Padahal, kan sebelumnya Nasdem, sudah mulai keluar dari lingkaran Istana Pak Airlangga yang seperti dijadikan garda depan dari partai-partai pendukung Pak Jokowi,” katanya.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Momen saat Nasdem keluar dari kabinet turut mendorong Golkar menjadi garda depan dari partai pendukung pemerintah. Hal ini juga membuat Airlangga didatangi banyak ketua umum partai politik karena dianggap magnet baru setelah Surya Paloh.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Ray melihat KIB tanpa koalisi besar yang dipimpin oleh Golkar sudah memiliki daya tawar sangat kuat sebabAirlangga juga semula dinilai berpotensi menjadi calon wakil presiden (capres) siapa pun calon presiden (capres) KIB.

Berita Lainnya:
Presiden Sebut Putusan MK Penting Buktikan Pemerintah tidak Bersalah

“Sekarang itu tenggelam karena kemudian yang menguat itu adalah Gerindra dengan Prabowo,” tambah dia.

Selain itu, dia mengatakan bahwa, Prabowo akan mendapatkan keuntungan yang berlipat ganda dengan menjadi capres. Adapun berbagai lembaga survei telah memperlihatkan peningkatan elektabilitas yang fantastis dari Prabowo.

“Koalisi besar ini meminggirkan peran Golkar menurut saya. Oleh karena itu, mereka akan berpikir keras apakah koalisi besar ini dilanjutkan atau tidak,” imbuh Ray.

 

 

Sudah Beralih ke Motor Listrik? Merek Apa yang Sudah Nangkring di Garasi Kamu?

Suka Pakai Aplikasi Paylater? Favorit Kamu yang Mana?

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi