Rabu, 08/05/2024 - 05:29 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Saling Klaim Kondisi Prajurit TNI di Nduga Papua, Jumlah Prajurit Gugur Simpang-Siur

ADVERTISEMENTS

JAYAPURA — Jumlah prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang gugur diserang oleh kelompok separatisme bersenjata di Nduga, Papua Pegunungan, Sabtu (15/4/2023) masih simpang-siur. Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) kembali menyampaikan propaganda dengan klaim terbaru yang mengatakan jumlah prajurit TNI yang berhasil mereka bunuh ada sebanyak 15 personel.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom mengatakan, laporan terbaru yang diterima markas besar pemberontakan dari sayap bersenjatanya di Nduga, sembilan anggota TNI yang semula disandera, pun sudah dinyatakan tewas dieksekusi. Sementara saat penyerangan terjadi, Sebby mengeklaim, pasukannya membunuh enam anggota TNI. Dan merampas senjata, serta amunisi milik TNI.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Sembilan anggota TNI yang ditangkap pasukan TPNPB dieksekusi mati. Jadi seluruh anggota TNI yang ditembak mati oleh pasukan TPNPB berjumlah 15 orang,” kata Sebby dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Senin (17/4/2023).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Sebby mengatakan, jenazah belasan anggota TNI tersebut masih berada di markas sayap militer di Nduga. Sementara satu jenazah, dikatakan dia sudah dievakuasi pihak TNI. TPNPB-OPM, kata Sebby menegaskan kembali meminta pemerintah Indonesia untuk menghentikan operasi militer TNI dan Polri untuk penyelematan pilot Susi Air Kapten Philips Mark Marthen yang kini dalam penyanderaan.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

TPNPB-OPM, kata Sebby melanjutkan, juga meminta agar pemerintah Selandia Baru mendesak Indonesia untuk bersama-sama melakukan negosiasi damai pelepasan Kapten Philips tersebut.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

“Kami Pasukan TPNPB-OPM sampaikan kepada pemerintah Selandia Baru, bahwa jika ingin wargamu (Kapten Philips) selamat agar meminta pemerintah Indonesia duduk di meja negosiasi dengan pimpinan TPNPB-OPM,” kata Sebby.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh
Berita Lainnya:
Beredar Rekaman Pilot Susi Air yang Disandera OPM Minta TNI Tidak Jatuhkan Bom

Ia menambahkan, operasi militer yang dilakukan pasukan gabungan TNI dan Polri untuk menyelamatkan Kapten Philips dari penyanderaan hanya akan membawa malapetaka sendiri bagi pilot berkebangsaan Selandia Baru itu. “Sandera yang selama ini kami (TPNPB-OPM) sandera, akan terancam jika militer dan polisi Indonesia terus melakukan penyerangan dan operasi militer,” ujarnya.

Di Jakarta pihak TNI membantah klaim TPNPB-OPM terkait jumlah prajuritnya yang gugur dalam serangan di Pos Mugi-Mam, Nduga, Sabtu (15/4/2023) itu. Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Letnan Jenderal (Letjen) Bambang Ismawan mengatakan, sampai Senin (17/4/2023) hanya tercatat satu prajuritnya yang gugur.

Sementara empat prajurit yang semula dikabarkan dalam penyanderaan, kata Letjen Bambang, hanya terpencar dari satuannya. Namun dikatakan dia, empat prajurit yang terpencar tersebut sudah kembali ke pos satuan masing-masing.

Akan tetapi dikatakan Letjen Bambang, memang masih ada lima personel dari Yonif Raider 321/GT Kostrad dan Kopassus yang sampai saat ini belum diketahui nasibnya.

“Sampai tadi siang, terkonfirmasi lima, kalau nggak salah lima yang belum diketahui. Dan yang lainnya, tadi siang, disampaikan sudah kembali ke pos-pos masing-masing,” ujar Letjen Bambang saat ditemui di Silang Monas, Jakarta, Senin (17/4/2023).

Letjen Bambang pun membantah peryataan-pernyataan kelompok separatisme terkait dengan evakuasi jenazah prajurit yang gugur itu, dan menyangkal terkait perampasan senjata tempur TNI.

Berita Lainnya:
Komnas HAM tak Persoalkan TNI Gunakan Sebutan OPM

“Jadi berita simpang-siur itu tidak benar (penyanderaan). Karena tadi siang sudah ada yang kembali. Jadi satu yang terkonfirmasi sudah gugur, dan yang lainnya itu sudah kembali ke posnya masing-masing. Terkait senjata yang dirampas KST (Kelompok Separatisme Terorisme Papua) itu juga tidak benar. Senjata kembali semua,” tegas Letjen Bambang.

Sementara terkait upaya evakuasi jasad Pratu Arifin yang gugur, dikatakan Letjen Bambang, sampai hari ini belum dapat dilakukan. Hal tersebut dikatakan dia karena situasi keamanan, ditambah faktor cuaca yang tak menentu di lokasi penyerangan yang menghambat upaya penjemputan jenazah.

Kata dia melanjutkan, Panglima TNI, bersama Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD), dan Panglima Kostrad, serta beberapa personel tinggi dari Mabes TNI, pada Senin (17/4/2023) sudah bertolak ke Timika, Papua untuk mengetahui langsung terkait situasi di Nduga pascapenyerangan di Pos Mugi. Letjen Bambang mengatakan, keberangkatan para personel tinggi dari Mabes TNI itu untuk memastikan apa yang harus dilakukan dan yang menjadi kebutuhan untuk strategi lanjutan dari TNI sebagai respons militer pascapenyerangan di Nduga.

“Panglima bersama KASAD, Pangkostrad, dan asisten lainnya ke sana, untuk memastikan keadaan, dan melihat kebutuhan di sana,” ujar Letjen Bambang. Panglima TNI akanmelihat langsung kondisi di lapangan untuk menentukan strategi terbaru untuk memastikan keamanan di Papua.

Sudah Beralih ke Motor Listrik? Merek Apa yang Sudah Nangkring di Garasi Kamu?

Suka Pakai Aplikasi Paylater? Favorit Kamu yang Mana?

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS
1 2

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi