Minggu, 05/05/2024 - 03:42 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIENERGI

Dukung Target Pemerintah NZE Tahun 2060, Ini Inisiatif Hijau Pertamina

ADVERTISEMENTS

 HANNOVER — Sejalan dengan target nasional, Pertamina memiliki untuk mencapai net zero emission (NZE) pada tahun 2060 atau lebih cepat, khususnya pada Lingkup 1 dan 2. Hal ini disampaikan Direktur Perencanaan Strategis dan Pengembangan Bisnis Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) Fadli Rahman dalam Indonesia Partner Country Hannover Messe Conference pada Kamis (20/4/2023).

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

“Pertamina selama ini dikenal sebagai perusahaan energi terbesar di Indonesia. Kami memiliki peran strategis, yaitu memastikan ketahanan energi nasional. Namun yang belum banyak diketahui public bahwa Pertamina sangat serius mewujudkan bisnis yang berkelanjutan,” ujar Fadli.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Ia menambahkan, pada 2022 Pertamina menduduki posisi kedua skor environment, social, and governance (ESG) di sektor minyak dan gas terintegrasi. Posisi ini meningkat dari tahun sebelumnya yaitu posisi ketujuh.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Dari rentang 2010 hingga 2021, Pertamina telah melakukan penurunan emisi mencapai 29,07 persen atau 7,4 juta ton setara CO2. Penurunan tersebut dikontribusikan oleh beberapa aktivitas, antara lain penurunan emisi dari proses, penurunan emisi dari proses pembakaran, efisiensi energi, dan penggunaan energi rendah karbon.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Untuk mencapai aspirasi NZE 2060 tersebut, Pertamina menerapkan dua inisiatif strategis, yaitu melakukan dekarbonisasi bisnisnya saat ini dan membangun bisnis hijau. Ada enam inisiatif bisnis hijau yang saat ini tengah dibangun Pertamina, yaitu produksi biofuels, pengembangan energi terbarukan, carbon sink, pengembangan hydrogen bersih untuk sektor transportasi dan industri, pengembangan baterai dan EV ecosystem, serta perdagangan karbon. Penurunan emisi pada Lingkup 1 & 2 di tahun 2060 dari keenam inisiatif tersebut diperkirakan mencapai 25-30 juta ton setara CO2, atau mengontribusikan sekitar 2 persen terhadap aspirasi NZE nasional. 

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
Pasar Angkutan Umum Jabodetabek Besar, Tapi Capaian Baru 20 Persen

Produksi biofuels dilakukan di kilang-kilang Pertamina dengan target kapasitas mencapai 200 ribu barel per hari untuk hydrotreated vegetable oils (HVO) dan hydroprocessed esters and fatty acids (HEFA) pada tahun 2060. Sedangkan untuk pengembangan hidrogen bersih ditargetkan mencapai kapasitas produksi 1,8 juta ton per tahun pada tahun 2040.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Pengembangan hidrogen bersih salah satunya bersumber dari geothermal yang dikelola oleh Pertamina NRE, salah satu subholding Pertamina. Pertamina NRE berkolaborasi dengan sejumlah mitra strategis, seperti Sembcorp, IGNIS, Keppel, Chevron, TEPCO, Krakatau Steel, dan Pondera dalam inisiatif pengembangan hidrogen bersih.

Energi terbarukan lainnya yang tengah dikembangkan oleh Pertamina adalah pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). Saat ini PLTS telah dibangun dan dimanfaatkan di sejumlah area operasi Pertamina, tak terkecuali di SPBU yang saat ini telah mencapai lebih dari 300 titik. Fadli mengatakan bahwa upaya pemanfaatan energi terbarukan dilakukan Pertamina sebagai upaya untuk menjadikan proses bisnisnya lebih hijau.

Berita Lainnya:
Arie Febriant Viral Setelah Ludahi Pengendara Lain, Pertamina: Karyawan Wajib BerAKHLAK

Tak kalah penting, dekarbonisasi juga dilakukan melalui inisiatif carbon sink. Untuk mewujudkan ketahanan energi nasional, Indonesia masih membutuhkan energi fosil, yang saat ini masih menjadi bisnis utama Pertamina. Namun demikian, untuk mengurangi emisi karbon di sektor hulu migas ini, inisiatif carbon sink dilakukan Pertamina melalui dua cara, yaitu carbon capture storage (CCS/CCUS) serta inisiatif nature based solutions (NBS). 

Untuk CCS/CCUS, Pertamina bekerja sama dengan mitra strategis dari Jepang maupun Amerika Serikat, sedangkan untuk NBS, kolaborasi dilakukan bersama dengan Perhutani.

“Sebagai perusahaan energi nasional terbesar, Pertamina memegang peran strategis untuk memastikan pemenuhan kebutuhan serta suplai energi ke masyarakat saat ini. Dan di saat yang sama Pertamina juga memastikan ketahanan energi bagi generasi mendatang, salah satunya melalui pengembangan energi hijau,” kata Fadli menutup presentasinya.

Banyak keuntungan nabung di bank syariah loh. Intip-intip, Kamu nasabah di bank syariah mana yaa?

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS
1 2

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi