Jumat, 17/05/2024 - 16:42 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

BKKBN: Food Bank Alternatif Kurangi Stunting dan Makanan Terbuang

 KULONPROGO – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyatakan bahwa bank makanan (food bank) merupakan salah satu upaya alternatif yang bisa mengurangistunting dan makanan terbuang di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

“Banyak makanan yang sudah dimasak seperti di restoran, seringkali tidak habis atau bersisa. Ini adalah potensi gizi yang terbuang sia-sia dan berujung pada terjadinya food loss (sampah makanan) dan food waste (makanan yang siap dikonsumsi tapi dibuang),” kata Deputi Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan BKKBN M Rizal Martua Damanik dalam kunjungannya ke Desa Bugel, Kecamatan Panjatan, Kabupaten Kulonprogo, DI Yogyakarta, Sabtu (6/5/2023).

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Damanik menuturkan kajian Bappenas bersama sejumlah lembaga menunjukkan bahwa Indonesia membuang sampah makanan sekitar 23-48 juta ton per tahunpada periode 2000-2019 atau setara dengan 115-184 kilogram per kapita per tahun.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses ada Pelantikan Direktur PT PEMA dan Kepala BPKS

Hal tersebut, lanjutnya, patut dijadikan perhatianagar setiap pihak belajar bersama-sama untuk mulai menyimpan makanan dengan cara yang baik dan mengolahnya sesuai kebutuhan.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Akar Foundation: Perubahan Iklim dan Stunting Saling Terkait

Terkait edukasi makanan bergizi, menurutnya, masyarakat di seluruh desa secara berkelanjutan akan terus dibantu oleh Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat) guna meningkatkan pemahaman pembuatan menu makanan bergizi serta takaran yang sesuai.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Dari program Dashat, BKKBN kemudian mengadakan pilot project untuk mendirikan bank makanan yang kini didirikan di Desa Bugel, Kabupaten Kulonprogo. Di tempat itulah, para warga secara bergotong royong mengumpulkan makanan, baik berupa lauk jadi atau bahan pangan seperti telur dan beras.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Beragam makanan itu nantinya akan disalurkan kepada 25 keluarga berisiko stunting yang ada di Desa bugel dengan bantuan para kader bank makanan. Tujuannya agar gizi anak dan ibu hamil yang Kekurangan Energi Kronik (KEK) bisa tercukupi dengan baik dan terhindar dari stunting.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
Berita Lainnya:
Ibu, Hindari Kesalahan ini Ketika Mengukur Balita

“BKKBN sebagai Ketua Pelaksana Percepatan Penurunan Stunting akan mencoba mempercepat penurunan stunting dengan memanfaatkan antusias masyarakat Kulonprogo. Dari beberapa pengalaman yang sudah kita lakukan dalam 2-3 ke belakang, Kulonprogo ini sangat cocok untuk melaksanakan ini,” ujarnya.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS

Selain sikronisasibank sampah dengan Dashat, Damanikmengapresiasi warga yang menggunakan masjid sebagai salah satu basis tempat mengumpulkan bantuan, baik berupa makanan atau dana untuk diolah oleh para kader.

Dengan demikian iaberharapkehadiran bank makanan bisa diterapkan di seluruh desa sehingga Indonesia mampu mewujudkan zero stunting pada masa depan.

“Hal ini bisa terbukti melalui uji coba yang sudah kami lakukan sejak bulan Februari 2023 sampai bulan April. Alhamdulillah ada dua pendekatan yang kita lakukan yaitu pendekatan berdasarkan Dashat dan juga berbasis masjid di Desa Bugel,” ujarnya.

sumber : Antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi