Jumat, 03/05/2024 - 18:10 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Jangan Ragu Mengkhayal Munculnya Empat Paslon di Pilpres 2024

ADVERTISEMENTS

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

Oleh : Agus Rahardjo, Jurnalis Republika

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Harapan masyarakat yang mendambakan munculnya tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden 2024 seperti mendapat jawaban setelah Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri secara resmi mengumumkan mengusung Ganjar Pranowo. Ganjar yang saat ini menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah melengkapi tiga besar nama kandidat capres yang langganan memiliki elektabilitas versi sejumlah lembaga survei. Ketiganya, yakni Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Ketiganya, disebut-sebut sebagai capres ideal untuk Pilpres 2024. Namun, dari ketiga nama, hanya Ganjar dan Anies Baswedan yang secara resmi mencukupi syarat ambang batas pencalonan presiden 20 persen suara partai politik. Ganjar, cukup mengandalkan PDIP untuk bisa menempatkan satu kakinya menuju kontestasi pilpres. Anies, yang diusung Koalisi Perubahan juga sudah memenuhi syarat untuk melawan Ganjar.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

Kondisi berbeda dialami Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang diusung Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dalam wadah Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR). Meskipun suara Gerindra mutlak mengusung Ketum Gerindra itu sebagai capres, namun, belum mendapatkan dukungan resmi dari partai yang dipimpin Muhaimin Iskandar ini.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Terlebih, dinamika politik di Tanah Air masih sangat bisa berubah. Yang pasti, sejak PDIP mengumumkan nama Ganjar, bandul politik yang sebelumnya terlihat anteng kini mulai mengayun lagi. Bukan hanya soal Prabowo versus Anies, tetapi kini Ganjar, Prabowo, dan Anies Baswedan.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
Aksi Pencurian di Markas Relawan Prabowo Diduga Ada Motif Politik

Sebelumnya, nama Prabowo memang digadang sebagai penerus Presiden Jokowi. Hal itu terjadi karena sebelumnya, nama Ganjar yang didorong Jokowi tak mendapat kejelasan tiket dari PDIP. Manuver Jokowi untuk mengamankan nama pilihannya di periode mendatang sangat terlihat dari di-endorse-nya, nama Ganjar maupun Prabowo.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Barangkali, endorse Jokowi untuk Prabowo dengan menyebut ‘Pilpres 2024 jatah Prabowo’ di HUT Partai Perindo awal November 2022 lalu sebagai peringatan keras pada PDIP terkait Ganjar. Artinya, manuver itu berjalan mulus, karena Megawati akhirnya merespons dengan resmi mengumumkan Ganjar sebagai capres di Istana Batu Tulis pada 21 April 2023. Dengan begini, Jokowi memiliki dua kandidat penerus di Pilpres 2024.

Namun, apakah dengan majunya Ganjar, Prabowo tetap menjadi ‘orangnya’ Jokowi di Pilpres 2024? Sebab, seperti banyak prediksi dan analisis, bahwa pihak yang berkuasa hanya ingin ada dua paslon di Pilpres 2024. Dengan hanya dua paslon yang bertanding, memungkinkan kemenangan untuk ‘orangnya’ penguasa alias pejawat.

Hal ini cukup masuk akal, karena Jokowi, mau tak mau menjadi sosok sentral dari wacana terbentuknya koalisi besar yang dibahas bersama ketua umum lima partai politik di kantor Partai Amanat Nasional (PAN). Wacana ini belum berhenti. Ide pembentukan koalisi besar bahkan sudah mengalir ke berbagai koalisi.

Berita Lainnya:
Nasdem-PKB Gelombang Pertama Gabung ke Prabowo, Anies-Cak Imin Kemungkinan jadi Menteri

Lihat saja, belakangan ini ada manuver-manuver dari ketua umum partai yang bisa mengubah peta jalan dua paslon capres-cawapres. Pertemuan elite partai politik beberapa hari terakhir ini mengindikasikan, keinginan dua paslon bakal sulit terjadi. Menurut penulis, sejak Ganjar diumumkan sebagai calon presiden oleh Megawati Soekarnoputri, koalisi bakal berubah secara alamiah bagi partai politik. Naluri parpol adalah menyelamatkan perolehan suara mereka. Salah satu jalan untuk mendulang suara dengan memanfaatkan efek ekor jas, yakni mengusung kadernya dalam Pilpres 2024.

Bahkan, Golkar yang hinggi kini belum memiliki sosok luar biasa dengan elektabilitas yang ‘pantas’ menjadi capres juga berharap tetap bisa mengusung Airlangga Hartarto. Naluri ini wajar, karena dengan begitu, Golkar bisa menyelamatkan suara maupun mendulang kesempatan masuk pemerintah di periode mendatang.

Simulasi dan kejutan.

Dengan tiga nama yang sudah beredar, dipastikan perebutan saat ini ada di kursi cawapres. Ada sejumlah tokoh yang ‘ngebet’ untuk digandeng. Sebut saja, Menteri BUMN Erick Thohir, Menparekraf Sandiaga Uno, Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Ketiganya, menjadi tiga nama teratas sebagai cawapres 2024.

Melihat dinamika saat ini, Sandiaga Uno yang pindah dari Gerindra ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP) bakal diusulkan menjadi cawapres Ganjar Pranowo.

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS
1 2

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi