Selasa, 30/04/2024 - 02:52 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Ada 122 Kasus Sifilis di Riau, Terbanyak di Dumai

ADVERTISEMENTS

PEKANBARU — Dinas Kesehatan (Dinkes) Riau periode Januari-Mei 2023 menemukan 122 kasus penyakit raja singa atau sifilis dan penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS) di wilayah provinsi itu pada Januari-Mei 2023. Sebagian penderita penyakit tersebut telah diobati.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

“Dari 122 kasus IMS itu tercatat sebanyak 69 penderita sudah diobati,” kata Kepala Dinkes Riau Zainal Arifin dalam keterangannya di Pekanbaru, Ahad (14/5/2023).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Terbanyak, kata dia, di Dumai dengan 43 kasus dan 33 pasien di antaranya sudah mendapatkan pengobatan. “Penyakit sifilis bisa menular sehingga pasangan yang sudah menikah diimbau untuk setia dengan pasangannya guna menghindari seks yang berisiko, sekaligus menekan jumlah kasus penyakit tersebut,” katanya.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Wagub Kalteng Salurkan Beras Subsidi pada Pasar Murah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Kasus sifilis tersebut menyebar di kabupaten/kota di Riau kecuali Siak, yakni Dumai (43 kasus), Indragiri Hilir (33 kasus), Bengkalis (19 kasus), Pelalawan (13 kasus), Pekanbaru (5 kasus), Rokan Hilir (3 kasus) dan Kuantan Singingi (dua kasus). Selanjutnya, Indragiri Hulu, Kampar, Kepulauan Meranti, dan Rokan Hulu, masing-masing ada satu kasus.

ADVERTISEMENTS

“Pada tahun 2022 tercatat sebanyak 608 kasus sifilis di Riau dan sudah 317 pasien yang telah diobati. Kasus tertinggi di Pekanbaru 159 kasus dan Dumai 130 kasus,” katanya.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Sementara itu berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), penyakit sifilis terus meningkat dalam kurun waktu lima tahun terakhir (2016-2022). “Dari 12 ribu kasus menjadi hampir 21 ribu kasus dengan rata-rata penambahan kasus setiap tahunnya mencapai 17.000 hingga 20.000 kasus. Persentase pengobatan pasien tergolong rendah,” kata juru bicara Kemenkes Muhammad Syahril.

Berita Lainnya:
Ini Lama Cuti Melahirkan yang Ideal Bagi Ayah Menurut Kepala BKKBN

Pasien ibu hamil dengan sifilis yang diobati hanya berkisar 40 persen pasien. Sisanya, sekitar 60 persen tidak mendapatkan pengobatan dan berpotensi menularkan dan menimbulkan cacat pada anak yang dilahirkan.

“Rendahnya pengobatan dikarenakan adanya stigma dan unsur malu. Setiap tahun dari lima juta kehamilan, hanya sebanyak 25 persen ibu hamil yang di skrining sifilis. Dari 1,2 juta ibu hamil sebanyak 5.590 ibu hamil positif sifilis,” kata Syahril.

sumber : Antara

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi