Selasa, 30/04/2024 - 02:54 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIPERTANIAN

BPS Mulai Pendataan Sensus Pertanian 2023 pada Juni

ADVERTISEMENTS

JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) mulai melakukan pendataan dalam sensus pertanian 2023 pada 1 Juni hingga 31 Juli 2023 mendatang. Sensus pertanian yang dilakukan 10 tahun sekali bakal memberikan gambaran terkini ihwal situasi sektor pertanian sekaligus para petani Indonesia saat ini.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Kepala BPS, Margo Yuwono, menyampaikan ini merupakan sensus pertanian ketujuh sejak kali pertama dilakukan tahun 1063 silam. Adapun pendataan akan mencakup tujuh subsektor yakni tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, perikanan, peternakan, kehutanan, serta jasa pertanian.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Responden yang menjadi objek sensus meliputi usaha pertanian peroarangan maupun berbadn hukum di seluruh wilayah Indoesia. Margo menambahkan, pada sensus kali ini juga akan diketahui struktur demografi petani milenial yang dimiliki Indonesia.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Tujuan utamanya untuk menyediakan data terkait kondisi pertanian Indonesia secara komprehensif sampai wilayah kecil. Sebagai acuan target program pemerintah, geospasial statistik pertanian, serta potensi pertanian termasuk urban farming,” kata Margo dalam Pencangan ST 2023 di Istana Negara, Jakarta, Senin (15/5/2023).

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Bulog Serap 64 Ribu Ton Beras Selama Musim Ramadhan dan Lebaran

Lebih lanjut Margo menambahkan, data sensus pertanian 2023 juga sekaligus akan dimanfaatkan sebagai perbaikan data penerima pupuk bersubsidi. Seperti diketahui, masalah penyaluran pupuk bersubsidi kian terulang setiap tahun. Itu lantaran alokasi yang disiapkan pemerintah jauh lebih kecil dari yang diajukan para petani.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Keberhasilan sensus pertanian, lanjut dia, akan bergantung pada kerja sama berbagai pihak. Khususnya Kementerian Pertanian, Kementerian Kelauran dan Perikanan, serta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Mengutip data BPS, sektor pertanian punya peran penting dalam perekonomian nasional. Di saat ekonomi Indonesia terkontraksi minus 2,07 persen saat tahun pertama pandemi Covid-19, sektor pertanian masih tumbuh 1,77 persen. Pertumbuhan sektor pertanian kembali naik menjadi 1,87 persen tahun 2021 dan 2,25 persen tahun 2022.

Berita Lainnya:
Mentan Pastikan Pertanian di Merauke Dilakukan Secara Modern

Selama tahun 2022, sektor pertanian berkontribusi 12,40 persen terhadap pertumbuhan ekonomi nasional serta menyerap 40,69 juta orang atau 29,36 persen dari total jumlah tenaga kerja nasional.

Presiden Joko Widodo dalam kesempatan yang sama meminta agar sensus pertanian 2023 dapat menghasilkan data terkini dan terpercata. Ia pun mengusulkan agar sensus pertanian ke depan dapat dilakukan setiap lima tahun sekali.

“Pelaksanaan terakhir 10 tahun yang lalu, menurut saya kelamaan, berjalan berubah tiap tahun tapi masih pakai data 10 tahun lalu, mestinya ini setiap lima tahun, biaya juga tidak banyak, mungkin tidak sampai triliunan,” kata Jokowi.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi