Selasa, 30/04/2024 - 14:42 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Keutamaan Bulan Zulkaidah

ADVERTISEMENTS

Keutamaan Bulan Zulkaidah. Foto: Ilustrasi ibadah di rumah.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

DEPOK — Bulan Zulkaidah merupakan satu dari empat bulan haram (mulia). Bulan ke-11 dalam kalender Hijriyah ini merupakan salah satu bulan pelaksanaan ibadah haji dan dilarang berperang dalam bulan ini.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Zulkaidah diyakini sebagai bulan haram dengan mengacu pada firman Allah dan sabda nabi. Allah berfirman “di antaranya empat bulan haram” (At-Taubah:36).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Gambaran Nabi Muhammad SAW dalam Perang: Sosok tidak Kenal Takut

“Nabi Muhammad menafsirkan ayat ini dalam hadis Abu Bakar ra. bahwa yang dimaksud adalah bulan Zulkaidah, Zulhijah, Muharam, dan Rajab,” tulis Abdurrahman Ahmad As-Sirbuny dalam 12 Bulan Mulia.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

 

Sebagai bulan yang mulia, Zulkaidah memiliki sejumlah keutamaan. Pertama, sebagai bulan pelaksanaan ibadah haji dan dilarangnya berperang.

 

Zulkaidah menjadi salah satu bulan pelaksanaan haji sebagaimana difirmankah Allah. “Ibadah haji itu dilakukan pada bulan-bulan yang sudah diketahui” (Al-Baqarah:197).

Berita Lainnya:
Hajar Aswad Pernah Hancur Berkeping-keping, Ini Sejumlah Penyebabnya

Guna melancarkan ibadah haji tersebut, peperangan pun dilarang selama bulan Zulkaidah. “Dinamai Zulkaidah karena pada bulan itu orang-orang Jahiliah dahulu hanya duduk-duduk, tidak mengadakan peperangan,” tulis As-Sirbuny (hlm. 171).

 

Doktor Ilmu Alquran dan Tafsir, Muhammad Hariyadi, dalam esainya untuk Republika (6/9/2013) menjelaskan hal ini dengan menukil pernyataan Ibnu Katsir. Disebutkan pemuliaan dan larangan berperang Dzulqadah setali dengan dua bulan setelahnya, yakni Dzulhijjah dan Muharram.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi