Minggu, 05/05/2024 - 13:41 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Mengapa Pemilu Turki Jadi Sorotan Dunia?

ADVERTISEMENTS

ANKARA — Pemilih Turki akan kembali ke tempat pemungutan suara pada 28 Mei mendatang untuk melangsungkan pemilu putaran kedua. Pemilu Turki menjadi sorotan dunia, karena masa depan negara itu bisa menjadi sangat berbeda tergantung pada kandidat yang menang.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

Presiden Turki saat ini, Recep Tayyip Erdogan, telah berkuasa selama dua dekade.  Dia telah menjalin ikatan dengan Timur dan Barat, tetapi pemerintahannya yang semakin otoriter telah menyebabkan gesekan dengan beberapa sekutu.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Sementara penentang Erdogan dari kubu oposisi, Kemal Kilicdaroglu, berjanji untuk memulihkan demokrasi Turki dan meningkatkan hak asasi manusia.  Namun, beberapa orang Turki mempertanyakan apakah dia memiliki kehadiran di panggung dunia dan komitmen terhadap keamanan yang telah menjadi ciri khas Erdogan.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Jajak pendapat sebelum pemilu putaran pertama pada 14 Mei menunjukkan bahwa pemungutan suara akan seimbang antara kedua kandidat. Tetapi ketika surat suara dihitung, Erdogan lebih unggul, sehingga menjadi tantangan bagi kubu oposisi.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

“Turki adalah negara yang biasa saya gambarkan sebagai salah satu negara bagian kami,” jelas mantan kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Baroness Ashton, dilaporkan BBC News, Sabtu (20/5/2023).

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

“Apa yang terjadi di Turki dalam hal demokrasinya dan dalam hal tempatnya di kawasan berdampak besar pada Eropa, Asia, dan tentu saja pada semua masalah global yang sedang kita geluti. Jadi ini benar-benar penting,” kata Ashton menambahkan.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh
Berita Lainnya:
Kontak Prabowo, Erdogan Ajak Perkuat Kerja Sama Militer RI-Turki

Sejak invasi Rusia ke Ukraina pada tahun 2022, Turki telah mengukuhkan posisinya sebagai perantara diplomatik yang berharga. Turki memfasilitasi beberapa pembicaraan awal antara negara-negara yang bertikai. Turki juga membuat terobosan nyata ketika menegosiasikan kesepakatan biji-bijian yang penting, sehingga ekspor biji-bijian Ukraina dapat mengalir melalui Laut Hitam yang sebelumnya diblokade.

Presiden Erdogan juga bangga dengan jalur komunikasi yang dia buka dengan semua orang. Mulai dari Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak dan Presiden AS Joe Biden hingga Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Cina Xi Jinping.

“Turki selalu memiliki ambisi untuk menjadi bagian dari Barat,” kata profesor hubungan internasional di Universitas Ozyegin Istanbul, Evren Balta.

“Ini tidak berubah dalam dua dekade pemerintahan (Erdogan). Tapi aliansi internasional Turki telah terdiversifikasi. Turki mengejar apa yang kami sebut ‘otonomi strategis’, gagasan bahwa negara-negara dapat bersekutu atau sejalan dengan lebih dari satu negara atau payung keamanan,” tambah Balta.

Berbagai hubungan dan kemampuan Turki untuk menjadi bagian dari Barat terbukti berhasil. Misalnya, pasukan Turki menjadi tentara terbesar kedua dalam aliansi militer NATO. Ketika Finlandia dan Swedia mengajukan aplikasi untuk menjadi bagian dari NATO, Turki menjadi salah satu negara yang menentangnya, selain Hongaria. Turki memperlambat keanggotaan Finlandia dan terus memblokir keanggotaan Swedia.  

Berita Lainnya:
Menlu RI Ingatkan OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Turki tidak akan mendukung keanggotaan Swedia hingga negara itu mengekstradisi puluhan anggota PKK, atau kelompok pemberontak Kurdi yang telah melancarkan perjuangan bersenjata melawan Turki sejak 1984. Perwakilan dari Pusat Kebijakan Ankara, Selin Nasi, menganggap pergantian presiden dapat membantu memperbaiki hubungan Turki dengan NATO.

“Dalam situasi saat ini, Turki adalah sekutu, tetapi kesetiaan dan komitmennya kepada NATO dipertanyakan. Ingat KTT G20 di Bali. Kita berada di ambang perang nuklir,” ujar Nasi.

“Sebuah pertemuan darurat diadakan di sana (KTT G20 di Bali) dan Turki tidak diundang. Ini menunjukkan posisi Turki yang ambigu di dalam NATO. Untuk mengatasi kecurigaan dan penilaian ini, saya pikir kita perlu menyelesaikan masalah S400, lebih cepat lebih baik,” tambah Nasi.

Kilicdaroglu telah berjanji untuk menyelesaikan masalah penggunaan sistem pertahanan rudal Rusia S400 oleh Turki. Amerika Serikat (AS) menilai penggunaan S400 oleh Turki tidak sesuai dengan program jet tempur F-35. Akses Turki ke F-35 dicabut pada 2019. Kubu oposisi telah berjanji untuk mengambil langkah-langkah untuk memulihkannya.

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS
1 2

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi