Sabtu, 04/05/2024 - 17:21 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Apakah Islam Mengenal Angka, Tanggal, Hari, Bulan, dan Tahun Sial?   

ADVERTISEMENTS

  JAKARTA— Anggapan bahwa terdapat angka, hari, tanggal, bulan, dan tahun sial, bagi sebagian kalangan telah menjadi keyakinan yang kuat. Apakah hal yang demikian berlaku dalam Islam?

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Mantan Mufti Agung Mesir Prof Dr Ali Jum’ah Muhammad mengatakan, anggapan adanya pertanda buruk pada sesuatu adalah salah satu tradisi kaum jahiliyah. Tradisi ini dihapuskan dan terlarang di dalam Islam. 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

Tak kurang, Firaun dan pengikutnya pernah menuding Musa sebagai pembawa sial. Tudingan itu disampaikan saat Allah mencabut kebaikan berupa kesuburan, kelapangan, dan kesehatan. 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

 

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Saat itu, Mesir dilanda musim kemarau yang panjang. Paceklik terjadi dan tumbuh-tumbuhan tak mau menghasilkan pangan. Padahal, dahulu mereka hidup dalam kemakmuran. 

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

 

Firaun lantas menuduh musibah itu disebabkan Musa. Allah SWT pun berfirman bahwa kesialan yang mereka alami merupakan ketetapan dari Allah SWT. Sedangkan, banyak di antara mereka yang tidak mengetahui. 

Berita Lainnya:
Benarkah Laki-Laki Hanya Boleh Menikahi Maksimal Empat Wanita?

 

وَلَقَدْ أَخَذْنَا آلَ فِرْعَوْنَ بِالسِّنِينَ وَنَقْصٍ مِنَ الثَّمَرَاتِ لَعَلَّهُمْ يَذَّكَّرُونَ فَإِذَا جَاءَتْهُمُ الْحَسَنَةُ قَالُوا لَنَا هَٰذِهِ ۖ وَإِنْ تُصِبْهُمْ سَيِّئَةٌ يَطَّيَّرُوا بِمُوسَىٰ وَممَنْ مَعَهُ ۗ أَلَا إِنَّمَا طَائِرُهُمْ عِنْدَ اللَّهِ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَهُمْ لَا يَعْلَمُونَ

 

“Dan sesungguhnya Kami telah menghukum (Firaun dan) kaumnya dengan (mendatangkan) musim kemarau yang panjang dan kekurangan buah-buahan, supaya mereka mengambil pelajaran. Kemudian apabila datang kepada mereka kemakmuran, mereka berkata: “Itu adalah karena (usaha) kami”. Dan jika mereka ditimpa kesusahan, mereka lemparkan sebab kesialan itu kepada Musa dan orang-orang yang besertanya. Ketahuilah, sesungguhnya kesialan mereka itu adalah ketetapan dari Allah, akan tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.” (QS Al Araf [7] 130-131).

Berita Lainnya:
Kitab Ini Ramal Israel Tamat pada 2022, Tanda Sebenarnya Mereka Sudah Hancur?

Baca juga: Mualaf Theresa Corbin, Terpikat dengan Konsep Islam yang Sempurna Tentang Tuhan

 

Pada zaman jahiliyah, masyarakat Makkah menganggap datangnya burung malam atau kadang disebut burung hantu sebagai penanda sial. Sebagian orang berkeyakinan kalau rumahnya didatangi burung tersebut, ada salah seorang dari penghuninya yang akan wafat.

Pada masa Rasulullah SAW hidup, ada sebagian orang yang berkeyakinan bahwa bulan Safar sebagai bulan kedua tahun Hijriyah adalah bulan sial dan penuh bala. 

 

Acara bepergian serta aktivitas pun dibatalkan karena mitos ini. Mitos juga terjadi bahwa pada Rabu terakhir di bulan Shafar, diturunkan 320 ribu bala.

Bahkan, ada yang menyebarkan hadits palsu tentang bulan Shafar, yakni, “Barang siapa yang bergembira dengan keluarnya bulan Shafar maka aku akan berikan kabar gembira dengan surga.”

 

 

sumber : Harian Republika

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi