Sabtu, 27/04/2024 - 07:13 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

Pabrik Gula Semboro Targetkan Produksi Gula 56 Ribu Ton

ADVERTISEMENTS

Pekerja menata tebu di bak truk saat panen (ilustrasi). Pabrik Gula (PG) Semboro menargetkan produksi gula pada musim giling 2023 di pabrik gula ini mencapai 56 ribu ton.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

JEMBER — Pabrik Gula (PG) Semboro menargetkan produksi gula pada musim giling 2023 di pabrik gula ini mencapai 56 ribu ton.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Direktur PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) Aris Toharisman, jajaran manager PG Semboro dan perwakilan petani hadir dalam giling perdana PG Semboro yang diawali dengan suling panjang menandai musim giling 2023.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

“Tahun ini PG Semboro diberi amanah oleh PT SGN untuk memproduksi minimal 56 ribu ton gula dengan rendemen sebesar 7,37 persen,” kata General Manager Pabrik Gula (PG) Semboro Noor Drajad Rachman di Kecamatan Semboro, Kabupaten Jember, Jawa Timur.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Tekan Impor, Mentan Dorong Produksi Gula di Papua

Tebu-tebu terbaik milik PT Perkebunan Nusantara (PTPN) sebagai pengelola HGU dan petani yang bermitra dengan Pabrik Gula Semboro dimasukkan ke mesin pabrik untuk diolah menjadi gula berkualitas. “Kami optimistis bahwa target tebu tergiling delapan juta kwintal akan tercapai dengan kondisi cuaca yang bagus, iklim yang mendukung, dan luasan sawah juga bertambah,” ujar Drajad pula.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Direktur Utama PT SGN Aris Toharisman mengatakan, pada 2023 semua pabrik gula di bawah naungan PT Sinergi Gula Nusantara menerapkan sistem bagi hasil yang menguntungkan bagi petani tebu yang bermitra. “Sistem bagi hasil adalah esensi kemitraan petani dengan pabrik gula dan diharapkan mampu mendorong produksi gula dalam skala nasional,” kata Aris.

Berita Lainnya:
Genjot Produksi, Mentan Cetak Sawah 500 Ribu Hektare di Papua Selatan

Ia menjelaskan bahwa sistem tersebut memberikan apresiasi kepada petani sesuai dengan kualitas tebu yang dimiliki karena dengan sistem bagi hasil. Maka proporsi yang diberikan kepada petani lebih tinggi seiring dengan kenaikan rendemen.

“Hal itu akan mendorong dan memotivasi petani untuk berupaya meningkatkan kualitas tebunya, sehingga kadar gulanya meningkat yang juga berdampak pada pendapatan petani,” kata Aris.

Jika kesejahteraan petani meningkat dengan sistem bagi hasil yang saling menguntungkan, ujarnya lagi, maka bisa memacu petani untuk memperluas lahan lahan tebu yang dimilikinya. Hal itu pada akhirnya kontribusi PT SGN dalam pencapaian swasembada gula konsumsi 2024 akan semakin besar.

 

sumber : ANTARA

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi