Jumat, 10/05/2024 - 23:32 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMISYARIAH

Memacu Digital Banking dan UUS Bukan Anak Tiri

ADVERTISEMENTS

Pangsa pasar perbankan syariah di Indonesia terus bertambah dari tahun ke tahun. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Agustus 2022, merilis data bahwa market share perbankan syariah di Indonesia sudah mencapai 7,03 persen. Pandemi Covid-19 tidak menghalangi perbankan syariah untuk tetap tumbuh.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses ada Pelantikan Direktur PT PEMA dan Kepala BPKS

Direktur Pengaturan dan Perizinan Perbankan Syariah OJK, Nyimas Rohmah menjelaskan, aset, dana pihak ketiga (DPK), hingga pembiayaan yang disalurkan (PyD) perbankan syariah terus bertambah selama pandemi Covid-19. “Jumlah rekening perbankan syariah juga terus menunjukkan peningkatan,” kata Nyimas dalam webinar bertema ‘Peluang Konversi di Tengah Dilema Spin Off Unit Usaha Syariah’ di Jakarta, beberapa waktu lalu.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

Sedangkan jumlah rekening perbankan syariah mencapai 7,61 juta pada Agustus 2022 alias bertambah 120 ribu rekening dibandingkan pada Juli 2022. Pun DPK menjadi Rp 49,12 juta atau bertambah 1,54 juta rekening dibandingkan bulan sebelumnya.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Perbankan syariah tumbuh positif, baik dari sisi aset, PyD, maupun DPK dengan laju masing-masing 17,91 persen, 18,56 persen, dan 18,08 persen,” kata Nyimas. Secara tahunan (year on year/yoy) aset perbankan syariah sudah mencapai Rp 744,68 triliun pada Agustus 2022, DPK sebesar Rp 591,97 triliun, dan PyD menjadi Rp 483,81 triliun.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) mencatat, pembiayaan perbankan syariah bisa tumbuh di atas enam persen selama 2021 saat pandemi sedang puncak-puncaknya. Deputi Direktur KNEKS Luqyan Tamanni menjelaskan, ketika dibedah, meskipun ada perlandaian dari sisi pembiayaan dan pertumbuhan aset, tapi secara keseluruhan performa perbankan syariah masih di atas konvensional selama masa pandemi.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
Survei BRI: Ekspansi Bisnis UMKM Melambat, Tapi Tetap Prospektif

Menurut Luqyan, salah satu kunci perbankan syariah bisa tetap eksis dan berkembang tidak lepas dari strategi adaptasi zaman. Karena itu, salah satu fokus KNEKS dalam membesarkan perbankan syariah adalah meningkatkan adopsi teknologi digital.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

“Semua lembaga keuangan, termasuk syariah berlomba-lomba menawarkan layanan digital. Kalau tidak bisa menyediakan layanan digital banking maka akan tertinggal. Jika bergerak bersama dalam ekosistem ekonomi syariah yang terdigitalisasi maka pertumbuhan industri syariah akan jauh lebih cepat,” kata Luqyan saat menjadi pembicara di webinar ‘Transformasi Digital Mendorong Pertumbuhan Keuangan Syariah’

Wakil Presiden (Wapres) KH Ma’ruf Amin juga sependapat agar perbankan syariah bisa melaju lebih cepat maka harus bisa memanfaatkan teknologi untuk bisa bersaing dengan perbankan konvensional. Menurut Ma’ruf, masyarakat kini sedang berada di era transformasi digital yang sangat dinamis. Karena itu, setiap perubahan menjadi keniscayaan, tidak terkecuali dengan bidang ekonomi dan ekonomi syariah.

“Digitalisasi ekonomi menjadi fenomena yang tak terelakkan, meskipun demikian teknologi yang disebut canggih saat ini, akan mungkin usang pada esok hari. Oleh karena itu, digitalisasi yang terintegrasi dalam ekosistem perlu terus dikembangkan untuk menjaga keberlangsungan pertumbuhan ekonomi dan keuangan syariah,” ucap Ma’ruf.

Berita Lainnya:
Studi: Harga Rumah Bogor dan Denpasar Konsisten Naik

Eks ketua umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) tersebut mengatakan, digitalisasi ekonomi bisa menciptakan peluang yang besar bagi pertumbuhan perbankan syariah. Karena itu, pihaknya mendorong manajemen dan pimpinan bank syariah untuk bisa menyediakan layanan yang menarik masyarakat agar lebih memilih bank syariah ketimbang konvensional.

Apalagi, semua masyarakat sekarang sudah bisa mengakses internet melalui ponsel. “Apabila fenomena ini berhasil, (bisa) memaksa pelaku ekonomi dan keuangan syariah Indonesia untuk lebih kompetitif dalam menyediakan produk dan layanan terbaik (kepada nasabah),” kata Ma’ruf.

Di antara bank syariah yang terus mencatatkan kinerja moncer adalah unit usaha syariah (UUS) Maybank Indonesia. Presiden Direktur Maybank Indonesia, Taswin Zakaria menjelaskan, salah satu jurus yang dilakukan untuk membesarkan UUS adalah dengan menjadikan digital banking sebagai solusi utama dalam memberikan layanan kepada nasabah.

“Di dunia perbankan syariah, justru kami melihat perkembangannya cukup baik, bahkan sangat baik. Tahun (2021), justru divisi usaha yang bertumbuh dan positif cukup tinggi perbankan syariah kami,” ujar Taswin di acara ‘Jurus Maybank Indonesia Dongkrak Bisnis Syariah di Era Digitalisasi’ di channel Youtube Maybank Indonesia, beberapa waktu lalu.

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS
1 2 3

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi