Sabtu, 04/05/2024 - 01:00 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONALTIMUR TENGAH

Wanita Saudi Ditangkap Usai Kampanyekan Reformasi Kerajaan di Twitter

ADVERTISEMENTS

RIYADH — Seorang perempuan yang merupakan aktivis hak perempuan di Arab Saudi ditangkap dan dipenjara oleh otoritas Saudi karena unggahan di akun twitter-nya. Dalam unggahan itu dia menuntut hak yang lebih mendasar.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

Perempuan tersebut ialah Manahel al-Otaibi, seorang instruktur kebugaran dan artis berusia 29 tahun. Dia ditangkap pada November 2022, sebagaimana dilansir The New Arab, Rabu (31/5/2023), yang mengutip laporan The Guardian pada Selasa (30/5/2023) waktu setempat.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Al-Otaibi ditahan atas berbagai tuduhan, termasuk menyerukan diakhirinya aturan perwalian laki-laki yang ketat di kerajaan dengan men-tweet tagar #EndMaleGuardianship.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Rusia Gelar Gelombang Serangan Ke Berbagai Kota di Ukraina
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Manahel dan saudara perempuannya Fouz al-Otaibi juga dituduh oleh otoritas Saudi tidak berpakaian ‘sopan’. Fouz berhasil melarikan diri dari Arab Saudi sebelum ditangkap. Saudari ketiganya, Maryam, ditangkap dan ditahan karena memprotes undang-undang perwalian yang dinilainya menindas, tetapi kemudian dibebaskan pada tahun 2017.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Di bawah hukum Saudi, setiap wanita harus memiliki wali laki-laki untuk membuat keputusan penting atas namanya. Ini termasuk pekerjaan, mengajukan paspor, dan mendapatkan catatan keluarga.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Wanita yang bepergian ke luar negeri harus didampingi oleh wali laki-laki, bahkan tidak bisa menjadi wali yang sah bagi anak-anaknya sendiri. Di sisi lain, aktivis perempuan Saudi telah mampu mendorong beberapa kebebasan terbatas di negara itu, termasuk hak untuk mengemudi.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh
Berita Lainnya:
Kunjungan WNI ke Singapura Meningkat, Salah Satunya Demi Menonton Konser Musik

Pemerintah Saudi telah sangat membatasi pengguna Twitter yang mengkritik negara tersebut selama beberapa tahun terakhir, terutama sejak Putra Mahkota Muhammad Bin Salman merebut kekuasaan pada tahun 2017.

Beberapa telah dijatuhi hukuman penjara puluhan tahun karena tweet mereka, termasuk Salma al-Shehab, seorang mahasiswa Universitas Leeds yang dijatuhi hukuman 34 tahun penjara karena mengikuti dan me-retweet para pembangkang dan aktivis.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi