Jumat, 26/04/2024 - 19:37 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

Disebut Luhut soal Pasir Laut, Ada Proyek Apa di Pulau Rempang?

ADVERTISEMENTS

Konferensi pers Pengembangan Kawasan Rempang Eco-City.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sempat menyebut pembangunan di Pulau Rempang, Kepulauan Riau ketika ditanyai isu ekspor pasir laut. Luhut mengatakan, terdapat proyek pembangunan di kawasan tersebut yang juga membutuhkan dukungan pasir laut.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

“Sekarang proyek yang satu besar ini Rempang. Rempang itu yang mau direklamasi supaya bisa digunakan untuk industri besar solar panel,” kata Luhut di Jakarta, Selasa (30/5/2023). 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Lantas, ada proyek apa yang sedang dibangun di pulau tersebut?

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Kemendag Musnahkan Barang Impor Ilegal Senilai Rp 9,3 Miliar

 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Pemerintah menyebut telah melakukan percepatan pembangunan di Rempang yang sebelumnya sempat terhenti sejak 1986. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pengembangan kawasan Batam-Rempang akan mendorong investasi dari Singapura. Airlangga juga optimistis pengembangan kawasan ini akan menjadi sumber baru pertumbuhan ekonomi nasional. 

PT Makmur Elok Graha (MEG) sebagai pengembang Kawasan Rempang berencana menyulap kawasan industri ini dengan mengusung energi hijau. MEG adalah anak usaha Artha Graha Group yang dimiliki oleh pengusaha Tomy Winata.

Direktur Utama PT MEG Nuraini Setiawati mengatakan, konsep pengembangan Rempang pada masa akan datang adalah menciptakan kota ramah lingkungan, berkelanjutan, dan tangguh. 

Berita Lainnya:
YLKI Minta Badan Usaha Benahi Sistem Perlindungan Data Pribadi

“Kita mengusung konsep hijau. Kita selaras dengan dunia bagaimana membangun tapi tidak merusak alam. Jadi, benefit kita 44 persen wilayah kita adalah hijau dari alam untuk alam,” kata Nuraini lewat keterangan tertulis.

Nuraini menyampaikan, saat ini sudah ada sejumlah investor yang masuk untuk pengembangan energi di Kawasan Rempang. Investor tersebut berasal dari dalam negeri dan luar negeri.

“Pertama, kita hidupkan energi baru terbarukan. Investor sudah mulai berdatangan ke wilayah kita untuk investasi dari sisi PLTS,” ungkapnya. 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi