Jumat, 26/04/2024 - 07:18 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

Antisipasi Permintaan Gerbong, Pemerintah Gelontorkan Rp 3 T Untuk INKA

ADVERTISEMENTS

Menteri BUMN Erick Thohir. Erick meminta PMN bisa meningkatkan kinerja PT INKA.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

JAKARTA — PT Industri Kereta Api (INKA) mendapatkan tambahan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 3 triliun pada tahun depan. Menteri BUMN Erick Thohir meminta PMN ini untuk mendorong produktivitas INKA dan mengantisipasi pertumbuhan kebutuhan gerbong kereta pada tahun depan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Erick menilai dengan tambahan modal ini mampu mendorong INKA lebih mandiri dalam memproduksi kereta, sehingga bisa mengurangi ketergantungan impor. “Kebutuhannya memang meningkat. Kita memang tetap melakukan impor tapi kami mau ini juga diiringi produksi sendiri,” tambah Erick di Komisi VI DPR RI, Senin (5/6/2023).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia

INKA dinilai memiliki kualitas rangkaian kereta listrik (KRL) yang baik. Bahkan, INKA sudah bekerja sama dengan perusahaan asal Swiss, Stadler, untuk memasok kebutuhan gerbong kereta api di Asia Tenggara.

ADVERTISEMENTS

“Ini yang tentu juga harus kita dorong sehingga penyehatan dari INKA membutuhkan penambahan Rp 3 triliun sehingga terjadi ekuilibrium antara produksi gerbong dan juga peningkatan-peningkatan daripada jumlah kereta api sendiri,” ujar Erick.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Kemenperin Siapkan Insentif Amankan Industri dari Dampak Geopolitik

 

Kemudian, Erick menegaskan kembali untuk kebijakan impor kereta api, akan tetap dilakukan namun seminimal mungkin. Yakni, untuk menutupi kebutuhan gerbong kereta api hingga akhir 2023.

“Kalaupun ada impor seminimal mungkin yang kita minta, karena itu hanya menutupi selisih dari kebutuhan beberapa saja untuk enam bulan sampai tujuh bulan ke depan,” kata Erick.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi