Harian Aceh Indonesia menampilkan berbagai iklan online kepada para pengunjung. Mohon dukungannya untuk membiarkan situs kami ini tetap menayangkan iklan dan dijadikan whitelist di ad blocker browser anda.
Jumat, 22/09/2023 - 00:13 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

Antisipasi Permintaan Gerbong, Pemerintah Gelontorkan Rp 3 T Untuk INKA

Menteri BUMN Erick Thohir. Erick meminta PMN bisa meningkatkan kinerja PT INKA.

JAKARTA — PT Industri Kereta Api (INKA) mendapatkan tambahan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 3 triliun pada tahun depan. Menteri BUMN Erick Thohir meminta PMN ini untuk mendorong produktivitas INKA dan mengantisipasi pertumbuhan kebutuhan gerbong kereta pada tahun depan.

Erick menilai dengan tambahan modal ini mampu mendorong INKA lebih mandiri dalam memproduksi kereta, sehingga bisa mengurangi ketergantungan impor. “Kebutuhannya memang meningkat. Kita memang tetap melakukan impor tapi kami mau ini juga diiringi produksi sendiri,” tambah Erick di Komisi VI DPR RI, Senin (5/6/2023).

INKA dinilai memiliki kualitas rangkaian kereta listrik (KRL) yang baik. Bahkan, INKA sudah bekerja sama dengan perusahaan asal Swiss, Stadler, untuk memasok kebutuhan gerbong kereta api di Asia Tenggara.

“Ini yang tentu juga harus kita dorong sehingga penyehatan dari INKA membutuhkan penambahan Rp 3 triliun sehingga terjadi ekuilibrium antara produksi gerbong dan juga peningkatan-peningkatan daripada jumlah kereta api sendiri,” ujar Erick.

 

BRI Kembali Gelar Program Inovatif 'Pengusaha Muda BRILiaN 2023'

Kemudian, Erick menegaskan kembali untuk kebijakan impor kereta api, akan tetap dilakukan namun seminimal mungkin. Yakni, untuk menutupi kebutuhan gerbong kereta api hingga akhir 2023.

“Kalaupun ada impor seminimal mungkin yang kita minta, karena itu hanya menutupi selisih dari kebutuhan beberapa saja untuk enam bulan sampai tujuh bulan ke depan,” kata Erick.

Sumber: Republika

Pemerintah Kembali Tawarkan Tiga Wilayah Kerja Migas di Papua

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi
Click to Hide Advanced Floating Content

Click to Hide Advanced Floating Content