“Bekal yang didapat selama Anda kuliah, dapat dikembangkan secara lebih maksimal agar memiliki nilai tambah, tidak hanya untuk diri sendiri tetapi yang lebih penting lagi adalah mendorong kemajuan bangsa,” kata Kasad TNI ini.
Jenderal Dudung mengingatkan bahwa sebagai lulusan perguruan tinggi, alumni Unkris merupakan bagian dari generasi pemikir, di mana kelompok generasi ini menjadi pilar penting dan memiliki peranan besar dalam perjalanan kehidupan berbangsa dan bernegara. Maju mundurnya suatu bangsa sedikit banyak ditentukan oleh pemikiran dan kontribusi aktif para cendekiawan yang digadang-gadang sebagai agen perubahan (agent of change).
Adapun Rektor Unkris Dr Ir Ayub Muktiono dalam sambutannya mengatakan, Unkris melalui Lembaga Penelitian dan Pengembangan (Litbang) berusaha meningkatkan kegiatan penelitian bagi dosen-dosen sebagai upaya memacu para dosen untuk melakukan penelitian, tidak hanya dalam rangka meningkatkan kapasitas individual sebagai akademisi, tetapi juga membawa Unkris lebih melangkah ke depan.
“Di samping memberikan wawasan, pembekalan pemikiran dosen sebagai seorang peneliti, dengan harapan dosen-dosen Unkris dapat bersaing dalam kompetisi hibah penelitian. Unkris melalui Lembaga Pengabdian Masyarakat juga telah melakukan berbagai kegiatan yang terintegrasi dengan kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) berbasis Indikator Kinerja Utama (IKU),” jelas Dr Ayub.
Lebih lanjut Rektor Unkris ini mendukung transformasi pendidikan tinggi sebagaimana dicanangkan Mendikbudristek. Unkris telah mengikuti fasilitasi rintisan kerja sama luar negeri LLDIKTI III ke Uzbekistan. Selain itu Unkris telah menjalin kerja sama dengan berbagai pihak baik antarperguruan tinggi, dunia usaha, dunia industri, instansi pemerintah, pemda, dan lembaga-lembaga lainnya.
Ketua Penyelenggara Wisuda Unkris, Dr Parbuntian Sinaga, mengatakan, wisuda kali ini diikuti 1.418 wisudawan yang terdiri atas 1.193 orang program sarjana, 219 orang program magister, dan 6 orang program doktor.
Sumber: Republika