Kamis, 02/05/2024 - 18:56 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Rusia Terus Alami Kemunduran di Ukraina

ADVERTISEMENTS

Asap mengepul dari gedung-gedung dalam pemandangan udara Bakhmut, tempat pertempuran terberat dengan pasukan Rusia di wilayah Donetsk, Ukraina, Rabu (26/4/2023).

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

MOSKOW — Di awal invasi konvoi militer Rusia yang bermil-mil panjangnya menjadi target mudah bagi artileri dan drone Ukraina. Taktik dalam upaya merebut Kiev yang gagal itu dianggap sebagai kesalahan besar.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Rudal Ukraina juga menenggelamkan kapal jelajah Rusia, Moskva, kapal utama Armada Laut Hitam, pukulan keras bagi kebanggaan Rusia. Roket-roket Ukraina menghantam gudang amunisi dan markas komando Rusia. Pasukan Kremlin terpaksa mundur dari timur dan selatan Ukraina.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Terlepas dari kemunduran-kemunduran itu Rusia masih mempertahankan sebagian besar wilayah Ukraina yang direbut pada awal invasi. Bulan lalu Rusia mengklaim telah merebut Kota Bakhmut setelah pertempuran terpanjang dan paling mematikan selama perang yang berlangsung selama 15 bulan.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

Namun kelemahan Rusia masih ada. Moral pasukan Rusia menurun, kekurangan amunisi dan koordinasi antar unit. Situasi ini diperburuk perselisihan antara cabang militer dengan kontraktor militer Wagner Group yang menerjunkan puluhan ribu tentara bayaran ke medan perang dan menjadi ujung tombak pertempuran di Bakhmut.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Menlu Retno: Indonesia dan Turki Berbagi Prinsip yang Sama Soal Palestina

 

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Faktor utama yang masih membatasi kemampuan Rusia adalah keputusan menahan Angkatan Udara masuk lebih jauh ke wilayah Ukraina setelah mengalami kerugian besar di awal perang. Rusia gagal mematikan pertahanan udara Ukraina. Kini dengan pasokan senjata dari Barat ke Ukraina, semakin sulit bagi Rusia untuk menebus pertahanan udara Ukraina.

Mantan Kepala Komando Pasukan Gabungan Angkatan Bersenjata Inggris Sir Richard Barrons menekankan pentingnya pemimpin-pemimpin di Kiev untuk menjauhkan pesawat musuh. “Agar serangan balik tidak menjadi momen bagi Angkatan Udara Rusia tiba-tiba menemukan kemampuan dan keberanian dan bertempur di seluruh Ukraina,” katanya, Senin (12/6/2023).

Pengamat militer Ukraina Oleh Zhdanov mencatat Moskow masih mempertahankan sejumlah pasukan dan senjata di berbagai wilayah di Ukraina. Meski memiliki sejumlah kelemahan. Sementara Rusia menambah jumlah senjata era Perang Dingin dalam perang di Ukraina seperti tank tahun 1950-an yang kini sudah diperbaiki.

Berita Lainnya:
Terhenti karena Pandemi, Korsel Siapkan Pertemuan Lanjutan dengan Jepang dan China

“Tidak peduli tank apa yang mereka miliki, mereka memiliki ribuan,” kata Zhdanov.

Ia mencatat Rusia banyak menggunakan tank-tank itu sebagai tak bergerak di garis pertahanan termasuk di wilayah Zaporizhzhia. Taktik ini terbukti efektif untuk bertahan.

Zhdanov mengakui Rusia berhasil mengenai gudang-gudang militer Ukraina dengan mengandalkan agen-agen dan kolaborator Moskow. Tapi menurutnya kerugian itu masih dapat “ditoleransi.” Ia juga mengatakan Rusia semakin banyak menggunakan drona dan senjata elektronik untuk merusak drone Ukraina.

Zhdanov mengatakan Rusia berhenti menggunakan grup taktik berukuran batalion seperti yang mereka gunakan di awal perang. Kini Moskow memiliki menggunakan unit-unit tempur yang lebih kecil.

sumber : AP

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi