Sabtu, 04/05/2024 - 11:22 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONALTIMUR TENGAH

Israel Tidak Yakin Arab Saudi Setuju Bukan Penerbangan Langsung ke Riyadh

ADVERTISEMENTS

Pelancong berjalan dengan barang bawaan mereka di Bandara Ben Gurion dekat Tel Aviv, Israel, 28 November 2021.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

 YERUSALEM — Israel mengatakan tidak berharap penerbangan langsung ke Arab Saudi untuk muslim Israel melaksanakan ibadah haji dibuka tahun ini. Israel juga mengecilkan kemungkinan normalisasi hubungan dengan Riyadh yang ditengahi Amerika Serikat (AS).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Arab Saudi yang berpengaruh di kawasan diam-diam memberi persetujuan saat negara-negara tetangganya Uni Emirat Arab dan Bahrain memperbaiki hubungan dengan Israel pada 2020 lalu. Tapi tidak mengikuti langkah tersebut, dengan mengatakan tujuan berdirinya negara Palestina harus ditangani lebih dahulu.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Namun pejabat Israel dan AS berharap Arab Saudi akan memberi isyarat baik dengan mengizinkan minoritas muslim di Israel melakukan penerbangan langsung untuk melaksanakan ibadah haji tahun ini. Namun Riyadh tidak pernah menawarkan langkah itu secara resmi.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Serangan Rafah akan Musnahkan Kans Normalisasi Hubungan Israel-Arab Saudi

Muslim hanya 18 persen dari total populasi Israel. Haji tahun ini dilaksanakan pada 25 Juni sampai 2 Juli. Kementerian Transportasi Israel melaporkan tidak ada maskapai yang mengajukan penerbangan khusus ke Arab Saudi.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

 

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

“Mungkin haji berikutnya kami berada di posisi untuk membantu masalah ini, dan penerbangan (khusus) akan berangkat dari sini, tapi masih terlalu dini untuk mengatakannya,” kata Penasihat Keamanan Nasional Israel Tzachi Hanegbi, Senin (20/6/2023).

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Pemerintah Presiden AS Joe Biden mengatakan normalisasi hubungan Israel-Arab Saudi merupakan kepentingan keamanan nasional AS. Isu ini juga merupakan prioritas utama kebijakan luar negeri Perdana Menteri Benjamin Netanyahu yang kembali berkuasa bulan Desember lalu.

Pemerintah sayap-kanan Netanyahu berjanji memperkuat hubungan dengan negara-negara Arab Saudi karena kecemasan menghadapi Iran. Namun dalam sebuah wawancara dengan surat kabar pada akhir pekan lalu Hanegbi mengatakan normalisasi “masih jauh” karena, menurutnya tergantung pada ketegangan antara Riyadh dan Washington.

Berita Lainnya:
Menkeu AS Desak China tak Politisasi Isu Ekonomi

“Karena kami pikir kesepakatan Arab Saudi-AS pendahuluan pada setiap kesepakatan damai (Israel) dengan Riyadh, kami menilai peluang akan terealisasi tidak tinggi,” kata Hanegbi pada Israel Hayom.  

Salah satu sumber mengatakan Riyadh ingin AS mendukung program nuklir sipilnya sebagai imbalan normalisasi hubungan Israel. AS telah menyuarakan keraguan quid-pro-quo semacam itu.

Saat berkunjung ke Arab Saudi pada 8 Juni lalu Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan pemerintah AS akan terus bekerja pada normalisasi untuk “berhari-hari, berpekan-pekan, dan berbulan-bulan ke depan.”

Di stasiun televisi Channel 14 TV, Menteri Luar Negeri Israel Eli Cohen mengatakan ia melihat ‘jendela peluang’ untuk Washington menanggapi permintaan Arab Saudi sebagai imbalan normalisasi hubungan dengan Israel sampai Maret 2024. “(Setelah itu) Amerika Serikat akan tenggelam dalam pemilihan (presiden),” kata Cohen.

sumber : Reuters

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi