Selasa, 21/05/2024 - 03:16 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

Izin Pembakaran Alquran di Hari Idul Adha, Turki: Tidak Dapat Diterima

Seorang wanita memegang kitab suci Alquran saat melakukan aksi unjuk rasa memprotes Swedia atas aksi pembakaran kitab suci Alquran yang digelar di Karachi, Senin (30/1/2023). Sejumlah negara Islam mengutuk tindakan provokatif pembakaran kitab suci Alquran yang dilakukan politisi Swedia yang telah menodai toleransi antar agama.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

STOCKHOLM — Menteri luar negeri Turki, Hakan Fidan mengutuk pembakaran beberapa halaman Alqur’an di Swedia pada hari Rabu (28/6/2023) bertepatan dengan pelaksanaan hari raya Idul Adha. Menurutnya aksi pembakaran Alquran di luar masjid utama Stockholm sebagai tindakan “keji” dan “tercela”.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

“Saya mengutuk tindakan tercela yang dilakukan terhadap Kitab Suci kita, Alqur’an, pada hari pertama Idul Adha. Tidak dapat diterima mengizinkan tindakan anti-Islam ini dengan dalih kebebasan berekspresi,” kata Fidan di akun Twitter-nya.  

Berita Lainnya:
Lima Ayat dalam Alquran Perintahkan Berkurban

“Menutup mata terhadap tindakan mengerikan seperti itu sama saja terlibat,” katanya menambahkan seperti dilansir dari Alarabiya, Rabu (28/6/2023). 

Salwan Momika (37) yang melarikan diri dari Irak ke Swedia beberapa tahun lalu, telah meminta izin kepada polisi untuk membakar kitab suci umat Islam “untuk mengungkapkan pendapat saya tentang Alquran.”

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Menjelang protes, Momika mengatakan kepada kantor berita TT bahwa dia juga ingin menyoroti pentingnya kebebasan berbicara.

Momika menginjak-injak Alquran, memasukkan potongan halaman  ke dalamnya, dan membakar halaman sebelum menutupnya, dan menendangnya sambil melambai-lambaikan bendera Swedia.

ADVERTISEMENTS

Lampu hijau yang diberikan polisi ini diberikan dua pekan setelah pengadilan banding Swedia menolak keputusan polisi untuk menolak izin dua demonstran di Stockholm, termasuk pembakaran Quran. Polisi pada saat itu mengutip masalah keamanan.

ADVERTISEMENTS

Pembakaran kitab suci umat Islam di luar kedutaan Turki pada bulan Januari menyebabkan protes selama berminggu-minggu, seruan untuk memboikot barang-barang Swedia dan selanjutnya menghentikan tawaran keanggotaan NATO Swedia.

Berita Lainnya:
Radio Taiwan Internasional adakan "Kartini Taiwan Music Festival"

Tindakan serupa di masa lalu memicu protes keras dan kemarahan di seluruh dunia Muslim. Ankara sangat tersinggung karena polisi telah mengizinkan demonstrasi bulan Januari.

Turki telah memblokir tawaran NATO Swedia karena apa yang dianggapnya sebagai kegagalan Stockholm untuk menindak kelompok Kurdi yang dianggapnya “teroris.”

 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi