Rabu, 01/05/2024 - 04:19 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONALTIMUR TENGAH

Arab Saudi dan Rusia Kembali Sepakati Pemangkasan Pasokan Minyak

ADVERTISEMENTS

Seorang fotografer mengambil gambar ladang minyak Khurais. Arab Saudi dan Rusia memperpanjang pemotongan jumlah produksi minyak kedua negara.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

LONDON — Arab Saudi dan Rusia memperpanjang pemotongan jumlah produksi minyak kedua negara. Hal ini demi menaikkan harga minyak dunia. Kedua negara produsen minyak terbesar di dunia ini, berebut untuk meningkatkan pendapatan dari produk bahan bakar fosil, bahkan ketika permintaan telah melemah seiring dengan melemahnya ekonomi.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Kesepakatan itu dikeluarkan di pertemuan terakhir koalisi negara produsen untuk peningkatkan harga minyak. Hal ini meningkatkan kekhawatiran bahwa harga bensin di AS bisa naik sewaktu-waktu.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Kementerian Energi Saudi mengatakan akan memperpanjang pemangkasan 1 juta barel per hari di bulan Juli hingga Agustus untuk mendukung “stabilitas dan keseimbangan pasar minyak mentah dunia.” Hal ini akan menjaga produksi negara Teluk ini tetap di angka 9 juta barel per hari.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Jamaika Resmi Akui Kedaulatan Negara Palestina

Sementara itu, Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak mengatakan bahwa negaranya akan memangkas produksi sebesar 500.000 barel per hari di bulan Agustus, menurut laporan-laporan berita Rusia.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

 

Pengurangan kuota produksi secara sukarela ini dilakukan di atas pemangkasan sebelumnya yang telah disepakati oleh negara produsen minyak OPEC, yang dipimpin oleh Arab Saudi, dan para produsen sekutunya, yang dipimpin oleh Rusia, untuk diperpanjang hingga tahun depan.

Saudi merasa pemangkasan lain diperlukan memperkuat prospek permintaan bahan bakar yang tidak pasti dalam beberapa bulan ke depan, bahkan ketika perjalanan meningkat. Saudi juga membutuhkan pendapatan minyak yang tinggi untuk mendanai proyek-proyek pembangunan ambisius yang bertujuan untuk mendiversifikasi ekonomi negara.

Berita Lainnya:
Imbas Serangan ke WCK, Dukungan Amerika ke Israel Kini Mulai Bersyarat

Sementara Rusia ingin meningkatkan keuntungannya untuk membiayai perangnya melawan Ukraina. Sanksi-sanksi Barat membuat Moskow terpaksa menjual minyaknya dengan harga diskon ke negara-negara seperti Cina dan India. Perkiraan pendapatan ekspornya turun 1,4 miliar dolar AS menjadi 13,3 miliar dolar AS di bulan Mei, turun 36 persen dari tahun lalu, Badan Energi Internasional mengatakan dalam sebuah laporan bulan lalu.

Dikombinasikan dengan pemangkasan sebelumnya, produksi Rusia di bulan Agustus akan berkurang 1 juta barel per hari. Namun Rystad Energy mengatakan pada bulan Juni bahwa Moskow hanya menurunkan produksi sebesar 400.000 barel pada bulan Mei, dan bukannya setengah juta barel yang dijanjikan.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi