Sabtu, 04/05/2024 - 01:22 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EDUKASI
EDUKASI

Tim Verifikasi PPDB Kota Bogor Temukan Ratusan Data Pendaftar SMP Bermasalah

ADVERTISEMENTS

BOGOR— Tim Verifikasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Kota Bogor menemukan 913 pendaftar SMP Negeri di Kota Bogor yang datanya bermasalah. Usai dilakukan verifikasi faktual, 155 alamat domisili pendaftar SMP yang asli dan alamat yang didaftarkan untuk sistem zonasi PPDB tidak sesuai.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, mengatakan dari 913 data tersebut, Tim Verifikasi PPDB sudah melakukan verifikasi faktual di lapangan terhadap 763 pendaftar SMP negeri. Saat ini, masih ada 150 data pendaftar SMP yang akan segera diverifikasi faktual.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Dari angka 763 yang sudah diverifikasi sejauh ini, 414 pendaftar sesuai (data) dan 155 tidak sesuai (data). Artinya tidak ditemukan nama yang bersangkutan di lokasi yang didatangi,” kata Bima Arya kepada awak media di Balai Kota Bogor, Ahad (9/7/2023).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Bima Arya mengatakan, verifikasi faktual ini akan dilanjutkan hingga seluruh data pendaftar SMP negeri selesai diverifikasi di lapangan oleh tim. Sehingga, pengumuman PPDB SMP negeri di Kota Bogor akan diundur menjadi Selasa (11/7/2023), yang seharusnya diumumkan pada Senin (10/7/2023).

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
PGRI Ingatkan Pemerintahan Baru Jangan Mudah Ubah Kurikulum

Lebih lanjut, ia mengatakan, dari hasil pemeriksaan Tim Investigasi yang dipimpin oleh Asisten Pemerintahan Kota Bogor, kebanyakan data yang terindikasi dimanipulasi terdapat di SMP negeri unggulan. Misalnya, di SMPN 1 Bogor ada 32 persen bermasalah, di SMPN 2 Bogor ada 9 persen, SMPN 3 Bogor sebesar 1 persen, SMPN 4 Bogor sebanyak 15 persen, dan di SMPN 5 Bogor ada 14 persen.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Ia menyimpulkan, semakin sekolah tersebut dipersepsikan sebagai sekolah favorit, maka angka dugaan pelanggarannya semakin tinggi. “Ini jumlah pendaftar SMPN 1 Bogor ada 490 orang, kuota zonasi 141 orang, yang terindikasi bermasalah sekitar 157 orang, Itu kan angka yang sangat tinggi. Ada 32 persennya bermasalah,” ujarnya.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Bima Arya menyebutkan, manipulasi data kependudukan yang dilakukan oleh calon peserta didik ini bermacam-macam. Agar bisa diterima melalui sistem zonasi, ada oknum yang memasukkan nama calon peserta didik ke Kartu Keluarga (KK) orang lain, tanpa sepengetahuan pemilik aslinya.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Kemudian, lanjut Bima Arya, ada KK yang diterbitkan kurang dari satu tahun. Padahal, syarat untuk pindah KK yakni minimal tinggal satu tahun di alamat baru. “Ada juga alamat tidak ditemukan. Jadi modusnya ada beberapa hal,” ujarnya.

Berita Lainnya:
Rektor UMJ Sebut Moralitas Jadi Nilai Penting dalam Demokrasi

Sebelumnya, diberitakan Bima Arya menemukan banyak pelanggaran dalam PPDB di tingkat SMP dan SMA. Sesuai kewenangannya, ia membentuk tim khusus untuk membongkar dan menelusuri proses PPDB di tingkat SMP dan menunda pengumuman PPDB tingkat SMP.

Bima Arya menegaskan, pelanggaran yang ditemukan sebagian besar berupa manipulasi alamat calon peserta didik melalui KK. Seperti KK palsu, atau pembaharuan KK yang tidak sesuai domisili dan dokumen yang ada.

Hal itu, kata Bima Arya, menjadi dasar Bima Arya untuk membentuk tim khusus yang terdiri dari Inspektorat, Bagian Pemerintahan Kota Bogor, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil), Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor, dan seluruh Camat untuk membongkar dan menelusuri. Sekaligus memastikan proses PPDB berjalan sesuai dengan aturan.

“Jadi tim ini akan bekerja keras satu dua hari ke depan, dan pengumuman untuk pendaftaran SMP itu akan diundur satu hari jadi tanggal 11 Juli 2023. Untuk memberikan kesempatan bagi tim ini untuk melakukan verifikasi terhadap semuanya,” kata Bima Arya, Jumat (7/7/2023).

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi