Jumat, 17/05/2024 - 16:47 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

Dirut: Kinerja BPJS Kesehatan Masih Perlu Dioptimalkan

MEDAN — Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti mengatakankinerja badan yang dipimpinnya sudah berjalan sesuai trek tetapi masih perlu dioptimalkanagar lebih maksimal dalam melayani masyarakat.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

“Jadi kami berharap tidak ada perubahan di tengah jalan,” ujar Ali dalam konferensi pers “Laporan Pengelolaan Program dan Laporan Keuangan tahun 2022” yang diikuti secara daring di Medan, Selasa (18/7/2023).

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Menurut Ali Ghufron, BPJS Kesehatan kini terbukti mampu menampilkan performa positif, padahal pada 2020 Dana Jaminan Sosial (DJS) masih mengalami defisit Rp5,69 triliun.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses ada Pelantikan Direktur PT PEMA dan Kepala BPKS

Ia mengatakan pada tahun 2021, DJS mulai surplus Rp38,76 triliun dan tahun 2022, surplus tersebut melonjak menjadi Rp56,51 triliun.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

 

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Ali menyebutkan situasi bagus tersebut tidak lepas dari konsep BPJS Kesehatan yaitu gotong royong atau iuran dari masyarakat.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Menko Luhut Nyatakan RI Siap Beri Insentif Tarik Investasi Apple

Pada tahun 2022, BPJS Kesehatan mendapatkan iuran total Rp144,04 triliun dari peserta penerima bantuan iuran (PBI), baik dari APBD maupun APBN, serta nonPBI.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Peserta nonPBI menyumbangkan dana terbesar untuk BPJS Kesehatan pada tahun 2022 yakni Rp 80,3 triliun.

ADVERTISEMENTS

Dengan skema seperti itu, para peserta saling menopang untuk membiayai pengobatan mereka. Hal ini kemudian dijalankan, dilindungi dan diawasi dalam banyak regulasi termasuk undang-undang sehingga berjalanlebih efektif dan transparan.

ADVERTISEMENTS

“Jadi, tidak bisa diganti ke mekanisme lain, misalnya dengan berbasis pajak. Karena itu artinya akan ada perubahan besar,” tutur Ali.

Anggota Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) Muttaqien juga menyatakan bahwa performa BPJS Kesehatan sudah berada di jalurnya.

Dengan peningkatan kualitas layanan, Muttaqien menyebutkan bahwa masyarakat miskin peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sudah tidak khawatir lagi untuk berobat ketika sakit.

Berita Lainnya:
Peserta BPJS Masih Bisa Naik Jenjang Kelas, Kecuali PBI atau Kelas III

“Ini testimoni dari peserta penerima bantuan iuran (PBI). Mereka puas dengan pelayanan BPJS Kesehatan di RS,” kata Muttaqien.

Meski begitu, BPJS Kesehatan berupaya untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan mereka supaya semakin memenuhi tiga aspek yaitu cepat, mudah dan setara.

BPJS Kesehatan ingin masyarakat peserta JKN semakin mudah mengakses fasilitas kesehatan, cepat mendapatkan pelayanan dan tanggapan serta menerima perlakuan yang setara.

“Kami tidak mau ada pelayanan yang diskriminatif, membedakan peserta kaya dan miskin. Saat ini memang sudah nyaris tidak terlihat praktik seperti itu meski di beberapa tempat masih ada,” ujar Ali Ghufron.

 

sumber : Antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi