Rabu, 01/05/2024 - 19:39 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Pengamat: Relawan Dapat Kursi Menteri tak Masalah Asal Punya Kompetensi

ADVERTISEMENTS

JAKARTA — Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Andriadi Achmad merespons politik balas budi yang ditunjukan Presiden Joko Widodo dengan menunjuk Ketua Umum Relawan Pro Jokowi Budi Arie Setiadi sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika. Andriadi tidak mempersoalkan Jokowi yang mengakomodasi relawan untuk masuk di jajaran kabinet Pemerintahan sepanjang memiliki kompetensi.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

“Sebetulnya tidak ada persoalan ketua relawan atau tim sukses atau kader parpol koalisi menjadi menteri di kabinet presiden terpilih asalkan yang bersangkutan memiliki kompetensi dibidang tersebut,” ujar Andriadi dalam keterangannya, Selasa (18/7/2023).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Hal ini kata Andriadi, kursi menteri mengurusi banyak hal dan kepentingan masyarakat banyak. Karena itu, penunjukkan ini benar-benar dipertimbangkan matang oleh Jokowi.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Karena yang diurus ini bukan hal sepele dan kecil. Akan tetapi, persoalan besar terkait dengan hajat masyarakat, bangsa dan negara,” ujar Direktur Eksekutif Nusantara Institute Political Communication Studies and Research Centre (PolCom SRC).

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Polri Prioritaskan Pemuda Berprestasi Olahraga untuk Jadi Polisi

Sebab, kata dia, jika pengangkatan menteri dari relawan, tim sukses atau mitra parpol koalisi adalah kader yang tidak kompeten maka akan merugikan negara dan masyarakat. Selain itu, pengangkatan ini juga akan mencederai perpolitikan ke depan.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

“Jangan hanya sekedar balas jasa politik dengan membagi-bagikan kekuasaan, maka jelas mencederai dan bahkan preseden buruk bagi perpolitikan kita ke depan,” ujarnya.

Terkait penunjukan Budi Arie yang dinilai sebagai bagian strategi Pilpres 2024, Andriadi pun mengaitkan pernyataan Jokowi tentang cawe-cawe yang dilakukan untuk kepentingan negara. Menurutnya, Jokowi coba mengaburkan makna cawe-cawe lebih bermakna negatif menjadi bermakna positif asalkan untuk kepentingan negara.

Berita Lainnya:
Guru Penggerak Harus Tingkatkan Mutu Pendidikan

“Dalam hal ini, bila kita hubungkan langkah Jokowi dengan pengangkatan Budi Arie sebagai Menteri Kominfo adalah untuk memuluskan langkah cawe-cawenya mendukung salah satu bacapres. Kita ketahui bahwa Budi Arie adalah Ketua Umum Relawan Projo, saat ini Projo mendukung bacapres Prabowo,” ujarnya,

Dia menilai, mestinya Jokowi berada pada posisi netral atau tidak meng-endorse bacapres tertentu dan mendiskreditkan bacapres lainnya. Akan tetapi, pernyataan Jokowi cawe-cawe yang dilakukan Jokowi ini akan merusak jalannya demokrasi.

“Hemat saya Jokowi sampai pilpres 2024 mendatang, berada diantara kedua bacapres Ganjar dan Prabowo. Sehingga, siapapun pemenang pilpres 2024 diantara keduanya ada peran dan jasa Jokowi,” ujarnya.

 

 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi