Jumat, 24/05/2024 - 08:35 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONALTIMUR TENGAH

Cara Cerdas Brigade Jenin Kelabui Pasukan Israel

 JENIN — Selama serangan udara dan darat di kamp pengungsi Jenin, tentara Israel mengatakan telah mengepung sejumlah pejuang perlawanan Palestina di sebuah masjid. Israel mengklaim telah menghancurkan bagian bawah Masjid al-Ansar, yang diyakini sebagai markas operasi Brigade Jenin.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

Tentara Israel mengumumkan bahwa mereka telah menemukan terowongan di bawah Masjid al-Ansar dan menghancurkannya dengan pesawat tak berawak dan rudal. Israel mengklaim pasukannya telah menetralkan rute bawah tanah. Israel juga mengklaim terowongan itu tidak dapat dioperasikan lagi.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Para pejuang kelompok perlawanan Palestina membantah klaim Israel. Para  pejuang berhasil mundur dengan aman dari melalui terowongan di bawah masjid. 

“Para pejuang dikepung tetapi mereka berhasil melarikan diri,” kata seorang pejuang dalam laporan Aljazirah, Kamis (20/7/2023).

Serangan di Jenin digambarkan sebagai serangan terbesar di kamp padat penduduk sejak 2002. Antara tanggal 2 dan 4 Juli, Israel menggempur kamp Jenin dengan drone dan rudal. Sementara ratusan tentara melakukan penyerbua dengan berjalan kaki. Mereka berlindung di rumah-rumah penduduk dan menghancurkan sebagian besar kamp. Sebanyak 12 warga Palestina, termasuk tiga anak, tewas, bersama dengan satu tentara Israel.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Operasi Israel dimaksudkan untuk melemahkan Brigade Jenin. Brigade Jenin merupakan kelompok kecil perlawanan bersenjata lintas faksi Palestina yang berbasis di kamp Jenin dan muncul pada September 2021. Beberapa pejuang mengatakan kepada Aljazirah sebagian besar dari mereka yang terbunuh dalam serangan Israel adalah warga sipil. Mereka mengklaim tentara Israel gagal membunuh atau menangkap sebagian besar pejuang.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Aksi Unjuk Rasa Pro Palestina di Kampus Menarik Perhatian Gedung Putih

“Mereka (Israel) mengatakan mereka menangkap 120 orang (pejuang), namun tidak satupun dari mereka berasal dari Brigade (Jenin).  Mereka menangkap pria tua dan orang yang tidak terlibat.  Di mana para pejuang?,” ujar seorang pejuang senior, Hani Obaid (bukan nama sebenarnya).

“Operasi mereka gagal. Satu-satunya tujuan mereka adalah membunuh para pejuang. Tapi setiap kali mereka mencoba, mereka tidak bisa. Memang benar kami kehilangan beberapa pejuang, yang semuanya kami sayangi, tetapi kami mengharapkan lebih banyak orang yang terbunuh,” kata Obaid.

ADVERTISEMENTS

Terowongan yang ditemukan di bawah kamp menandai fenomena baru dan belum pernah terjadi sebelumnya di kamp Jenin. Reporter Aljazirah memasuki terowongan di bawah masjid pada pagi hari setelah tentara mundur dan menemukan bahwa terowongan itu masih utuh. Di dalam terowongan itu terdapat abel listrik untuk lampu dan alat penggali masih yang masih berada di tempatnya. 

ADVERTISEMENTS

Terowongan itu memiliki kedalaman sekitar 10 meter dan panjang 100-150 meter. Kemungkinan membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk menggali terowongan tersebut.

Terowongan itu terletak di dua tempat, yaitu terowongan yang disebutkan berada di bawah Masjid al-Ansar di lingkungan Kamp al-Damaj, dan terowongan kedua di dalam sebuah rumah di lingkungan Hawasheen, di mana markas besar Brigade Jenin berada.

Berita Lainnya:
Israel Serang Kamp Pengungsi Jenin, Tujuh Orang Gugur

Jamal Hweil, seorang pemimpin politik Fatah yang tinggal di kamp dan mantan pejuang selama Intifadah kedua, mengatakan, dia yakin terowongan itu merupakan perkembangan taktik para pejuang Palestina. Dia mengatakan, Tentara Israel mengembangkan alat untuk memantau para pejuang Palestina melalui drone dan pesawat. Mereka mulai mencari cara yang aman untuk bergerak dengan mudah ketika tentara menyerbu kamp tersebut.

“Jelas bahwa para pejuang berhasil mundur dari masjid, dan mereka menggunakan terowongan ini untuk menyebabkan operasi Israel gagal. Para pejuang ada di sekitar dan semuanya baik-baik saja,” ujar Hweil.

“Tentara Israel mungkin sudah tahu sebelumnya tentang terowongan ini, tapi mereka tidak tahu di mana letaknya,” kata Hweil menambahkan.

Hweil pernah berusaha keluar dari penjara Megiddo Israel pada 2002. Hweil mengatakan, dia dan penghuni kamp terkejut dengan kemampuan para pejuang untuk menggali terowongan.

“Ini melampaui kreativitas. Kamp pengungsi Jenin dibangun di atas batu.  Pemuda itu menggali melalui batu, dan itu sangat sulit. Pekerjaan semacam ini membutuhkan kesabaran dan kemauan yang tak terbatas, dan itu membutuhkan pengalaman,” kata Hweil.

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
1 2

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi