Jumat, 03/05/2024 - 12:40 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Pentingnya Tangkal Hoaks di Medsos, Relawan Santri Dukung Ganjar NTB Sosialisasi di Ponpes

ADVERTISEMENTS

 LOMBOK TENGAH — Kelompok relawan SDG menyosialisasikan pentingnya menangkal informasi hoaks yang beredar di media sosial kepada ratusan santri yang ada di Nusa Tenggara Barat (NTB). Kegiatan yang dikemas dalam pelatihan jurnalistik dan strategi tangkal hoaks itu berlangsung di Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Quran, Dusun Lendang Simbe, Desa Mertak Tombok, Kecamatan Praya, Kabupaten Lombok Tengah, NTB. 

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

Korwil SDG atau Santri Dukung Ganjar NTB Haerul Fahri mengatakan, tujuan pelatihan ini untuk memberikan pemahaman kepada santri bagaimana pentingnya menangkal informasi hoaks di media sosial (medsos). 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Terlebih pada era digitalisasi seperti saat ini, informasi dapat menyebar dengan cepat melalui internet. “Dengan pelatihan ini memaparkan materi bagaimana menangkal berita hoaks di media sosial, terlebih menjelang pemilihan presiden tentu tidak menutup kemungkinan akan banyak berita yang tidak benar. Itu yang akan kami berikan pemahaman ke masyarakat terutama kepada santri di Ponpes ini,” ujar Fahri. 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Dengan demikian, para santri diharapkan dapat membedakan mana informasi yang benar dan hanya bersifat opini. Selain itu, santri juga dibekali ilmu dasar-dasar jurnalistik. Sehingga, saat mereka nantinya terjun di dunia jurnalis setidaknya mereka sudah memiliki pemahaman dasar. 

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Kompetisi ‘A Day in My Life with KBstar' Resmi Dibuka, Ini Syaratnya

Menurut Fahri, para peserta sangat antusias mengikuti pelatihan tersebut. Hal itu terlihat dari seriusnya mereka mengikuti pelatihan dari awal hingga akhir. Para santri juga tampak sangat aktif saat dilakukan sesi tanya jawab. 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

“Peserta sangat antusias mengikuti pelatihan, para santri ikut dengan khidmat mendengarkan dari dua pemateri,” kata Fahri. 

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Adapun kedua pemateri dalam pelatihan yaitu Lukmanul Hakim selaku jurnalis media TV dan Ahmad Viqi jurnalis media online. Dalam pemaparannya, kedua pemateri itu menyampaikan mengenai dasar-dasar jurnalistik seperti bagaimana cara mencari informasi, menyusun narasi, hingga menyebar informasi tersebut di media massa. 

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Selanjutnya apabila terpapar informasi hoaks, mereka diajarkan strategi tanpa sharing dan saring. Artinya tidak membagikan kembali informasi tersebut, jika setelah ditinjau ternyata informasi tersebut mengandung unsur hoaks. Sebab hoaks biasanya bersifat fitnah dan dapat menimbulkan perpecahan di masyarakat. 

Sementara itu, Pengasuh Ponpes Nurul Quran Ramdan Ahmad mengapresiasi kegiatan yang dihelat SDG. Ramdan menilai, pelatihan ini penting digelar agar masyarakat khususnya santri tidak mudah percaya pada informasi yang berseliweran di medsos. 

Berita Lainnya:
Lulus Cumlaude, Kombes Pol Yade Setiawan Ujung Raih Gelar Doktor di Univ Padjadjaran

“Pelatihan ini kami anggap sangat penting ke depan, terutama bagi santri supaya mereka tidak cepat percaya terhadap hoaks yang ada saat ini, karena itu kami sangat terima kasih,” ucap Ramdan. 

Sebelumnya, SDG juga telah memberikan edukasi serupa di Jawa Timur dengan membekali para santri Pondok Pesantren Al Khikmah, Desa Sukosari, Kabupaten Tuban dengan teknik fotografi dan videografi.

“Pembekalan sekaligus pelatihan untuk konten-konten media sosial yang menarik dan positif,” ujar Sekretaris Wilayah SDG Jatim Hamdan Muafi. 

Pada kesempatan tersebut, SDG Jatim menghadirkan Muhammad Rozikin sebagai pemateri yang memiliki pengalaman di sejumlah media. Menurut Hamdan, kesempatan ini adalah peluang para santri agar lebih melek terhadap perkembangan teknologi, terutama konten-konten media sosial yang menjadi tren di era digital.

“Pelatihan ini bagian menjawab tantangan perkembangan zaman yang sudah makin kompleks. Apalagi di era digital ini maka rasa-rasanya perlu santri itu dibekali dengan seperti menguasai komputer, menguasai fotografi, sinematografi, bahkan konten medsos,” ucap dia, demikian dilansir dari Antara

 

sumber : Antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi